3 Makanan Ini Bisa Membawa Penyakit Kalau Dikonsumsi Saat Mentah, lo

By Avisena Ashari, Rabu, 13 Maret 2019 | 17:47 WIB
Kacang Mede harus diolah dengan baik supaya aman dikonsumsi (MaxPixel's contributors)

Bobo.id - Proses memasak makanan juga punya manfaat untuk menghilangkan bakteri jahat, lo.

Yap, memasak bukan hanya proses untuk membuat makanan jadi nikmat.

Tapi ada beberapa jenis makanan yang harus disiapkan atau diolah dengan hati-hati supaya matang dan tidak membawa penyakit. Lihat beberapa di antaranya, yuk!

1. Kacang Mede

Biasanya, kacang mede yang kita beli sudah dalam bentuk olahan, teman-teman. Kacang mede yang dijual sudah melewati proses tertentu.

Proses ini penting karena cangkang kacang mede mengandung asam anacardic. Asam ini erat hubungannya dengan urushiol.

Urushiol adalah minyak yang menyebabkan ruam pada tumbuhan poison ivy.

Kurang lebih, asam anacardic menyebabkan hal yang sama.

Senyawa ini dipercaya menjaga tumbuhan mede dari mikroba yang bisa merusak jaringan tumbuhan.

Baca Juga : Ternyata, Kacang Memiliki Masa Kedaluwarsa yang Berbeda-beda

Namun, berbeda dengan manusia, hewan yang makan bagian tersebut tidak mengalami dampak apapun.

Senyawa ini sebenarnya tidak terlalu berbahaya, teman-teman. Namun, jika terserap oleh kulit kita, senyawa ini berubah menjadi molekul baru.

Molekul ini akan mengikat protein di sel kulit kita. Nah, sistem imun bisa menganggap ada zat asing yang masuk. Sehingga sistem imun melakukan perlindungan.

Kemudian, kita bisa mengalami iritasi kulit berupa dermatitis kontak. Yaitu muncul kemerahan, gatal dan melepuh.

Saluran pencernaan kita juga punya sel epithelial yang sama dengan kulit. Jika senyawa asam anacardic terserap di sana, akan terjadi reaksi yang sama.

2. Kacang Merah

Apa teman-teman pernah makan kacang merah? Kacang merah kering harus dimasak sampai matang, teman-teman.

Ini karena ada banyak jenis kacang yang mengandung protein phytohemagglutinin.

Protein ini merupakan jenis lektin. Protein ini mengikat karbohidrat.

Baca Juga : Kacang Tanah Bukan Kacang-kacangan, Lalu Termasuk Kelompok Apa?

Pada hewan, protein ini membuat sel darah merah menggumpal. Sehingga para peneliti menggunakannya untuk memisahkan komponen darah.

Kacang merah yang tidak dimasak punya kandungan phtohemagglutinin yang tinggi.

Nah, kalau kita memakannya, protein ini bisa mengikat sel di usus. Ini akan mengurangi kemampuan usus kita untuk mencerna dan menyerap makanan.

Saat kacang merah direbus, panasnya akan memecah ikatan protein ini, teman-teman. Namun lebih baik pastikan saat direbus kondisinya benar-benar panas.

Oiya, kacang merah yang sudah dikaleng pasti sudah direbus saat dikemas. Sehingga aman.

3. Singkong

Singkong banyak tumbuh di berbagai wilayah di Indonesia, teman-teman.

Singkong mengandung senyawa kimia linamarin dan lotaustralin.

Senyawa ini ada pada singkong untuk melindunginya dari hewan herbivora dan mengangkut nitrogen.

Baca Juga : Di Indonesia Ada Plastik dari Singkong yang Bisa Selamatkan Bumi

Dua senyawa ini termasuk dalam kelompok cyanogenic glycosides. Artinya, saat dicerna bisa berubah menjadi senyawa yang mengandung sianida dalam kadar rendah.

Senyawa sianida akan menganggu pernapasan sel dan mencegah sel membuat molekul untuk energi mereka.

Namun tenang saja, kita bisa mencegahnya dengan memasak singkong dengan baik sampai matang, teman-teman.

Sel singkong mengandung linamarin sekaligus enzim yang akan memecahnya. Jika sel ini hancur, maka enzimnya akan langsung memecahnya. Kemudian, senyawa hidrogen sianida akan menguap ke udara.

Jadi, jangan lupa kalau makanan sebaiknya diproses dan dimasak dengan baik. Supaya zat buruknya hilang dan tubuh kita mendapatkan nutrisinya, teman-teman.

Baca Juga : Mengapa Makanan yang Hangat Terasa Lebih Nikmat? #AkuBacaAkuTahu

Lihat video ini juga, yuk!