"Aku selalu memberi ayahku makan dan minum yang sehat. Aku juga memperhatikan perlengkapan pakaiannya. Bulan depan, ada Festival Keluarga Kurcaci. Aku akan belikan pakaian baru untuk Ayah,” kata Rakaka pada teman-temannya.
“Kamu memang kurcaci baik, Rakaka. Kamu sangat berbakti pada orangtuamu,” puji teman-teman Rakaka.
Selama beberapa bulan, Rakaka sangat memerhatikan Kek Rokoko, terutama pada saat teman-temannya berkunjung ke rumah. Kek Rokoko terharu dan berpikir Rakaka adalah anaknya yang paling baik.
Baca Juga : Yuk, Lihat Ekspresi Lucu Kucing yang Sedang Merindukan Pemiliknya!
Akan tetapi, setelah beberapa waktu kemudian, Rakaka mulai bosan bersikap ramah pada ayahnya.
Ternyata selama ini ia hanya berpura-pura agar dianggap sebagai kurcaci baik oleh teman-temannya.
Kini, Rakaka kadang berteriak kasar pada ayahnya. Ia juga mulai malas menyiapkan makanan untuk Kek Rokoko. Apalagi menyuapi Kek Rokoko di saat kurcaci tua itu sakit.
Kek Rokoko sangat sedih. Akhirnya, ia pun pindah ke rumah putra keduanya. Ia berpikir Rikiki mungkin lebih baik. Namun, ternyata sikap Rikiki tidak bebeda dengan kakaknya.
Baca Juga : Cerpen Anak: Kembali ke Zaman Dulu