Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar ingin membaca dongeng anak hari ini.
Dongeng anak hari ini bercerita tentang Penyihir dan Para Pelayannya.
Penasaran? Yuk, langsung saja kita baca dongeng anak hari ini.
----------------------------------------------
Baca Juga : Forky di Toy Story 4 adalah Alat Makan Spork, Ini Sejarah Spork!
Pagi semakin terang. Pangeran Iwanich masih termenung akan pertemuannya dengan Militza yang cantik. Ia akhirnya turun dari pohon dan masuk ke istana seperti baru saja bermimpi. Ia bahkan tak memerhatikan, apakah Militza mengambil buah-buahan di pohon atau tidak.
Saat tukang kebun melihat Iwanich masuk ke istana, ia segera berlari ke kebun. Saat memeriksa tiga pohon ajaib, ia sangat terkejut dan gembira. Pohon-pohon itu penuh dengan buah-buah keemasan yang matang. Tukang kebun segera berlari dan memberi tahu Raja Sergei kabar gembira itu.
Raja Sergei bergegas pergi ke kebun. Ia menyuruh tukang kebunnya memetik beberapa buah keemasan. Dengan tak sabar, Raja Sergei mencicipinya. Rasanya memang lezat seperti di dalam mimpinya.
Baca Juga : Ingin Jadi Penari? Buku Ini Bisa Jadi Motivasi, lo #AkuBacaAkuTahu
Raja Sergei kembali ke istana dan memeluk Iwanich dengan bangga.
“Bagaimana kau bisa melindungi buah-buah keemasan itu dari kekuatan penyihir?”
Iwanich bingung harus menjawab apa. Ia tak ingin Militza dipersalahkan. Maka ia hanya berkata, ia berhasil mengusir hewan-hewan pemakan buah dengan pedangnya.
Baca Juga : Trailer Pertama Toy Story 4 Dirilis, Woody Akhirnya Bertemu Bo Peep!
Raja Sergei tidak bertanya lagi karena begitu gembira menikmati buah-buah keemasan. Ia lalu menyuruh Iwanich untuk beristirahat.
Sementara, Raja Sergei memerintahkan para pelayannya untuk membuat banyak hidangan untuk pesta rakyat. Raja Sergei begitu gembira karena ketiga pohonnya berhasil berbuah.
Iwanich sendiri tidak ikut dalam pesta rakyat itu. Sementara penghuni istana dan rakyat sedang menikmati hidangan, Iwanich mengambil sekantung uang emas, lalu mengambil kudanya di istal istana. Ia lalu memacu kudanya untuk mencari Militza.
Baru pada keesokan harinya penghuni istana menyadari kalau Pangeran Iwanich menghilang. Raja Sergei sangat sedih karena kehilangan putra bungsunya.
Ia mengirim prajuritnya untuk mencari Iwanich ke seluruh penjuru kerajaan. Namun semua usaha itu sia-sia saja. Setelah setahun berlalu, Raja Sergei mulai pasrah.
Baca Juga : Yuk, Bandingkan Berat Badan Kita di Bumi dengan di Planet Lain!
Sementara itu, Pangeran Iwanich sebenarnya masih sehat bugar. Ia tak lelah berkuda mencari Militza dengan bantuan cincin berlian Militza.
Pada akhir bulan ketiga, Iwanich masuk ke sebuah hutan besar. Tampaknya hutan itu belum pernah dimasuki manusia, karena sama sekali tak ada jalan setapak. Iwanich masuk ke hutan itu dengan waspada. Tiba-tiba, ia mendengar suara teriakan dari belakangnya,
“Anak muda, Anda mau kemana? Jangan masuk ke hutan ini!”
Baca Juga : Apa Kamu Berselimut Saat Tidur? Ini Alasan Kita Suka Pakai Selimut
Iwanich berbalik dan melihat seorang pria bertubuh kurus jangkung. Ia mengenakan pakaian yang gelap dan duduk di kaki pohon oak. Warna kulit dan pakaian orang itu sewarna dengan batang pohon oak. Itu sebabnya Pangeran Iwanich tidak memerhatikannya walau tadi melewatinya.
"Aku harus lewat jalan mana lagi selain hutan ini?” tanya Iwanich.
“Pokoknya jangan masuk ke hutan ini! Ada banyak bahaya di dalamnya. Ada harimau, hyena, serigala, beruang, dan ular. Belum lagi monster-monster yang mengerikan. Kamu bisa jadi mangsa mereka! Jadi saranku, lewat jalan lain saja!”
Baca Juga : Walaupun Tidur Terlalu Larut dan Tanpa Alarm, Kita Tetap Bisa Bangun Pagi, lo
Karena bingung, Iwanich lalu melihat ke cincin berliannya. Tampak berlian cincin itu berkilau cerah. Iwanich tersenyum dan berkata,
“Walau hutan ini berisi makhluk yang lebih mengerikan, aku tetap akan memilih jalan ini!”
Ia lalu memacu kudanya untuk masuk ke hutan. Namun pria kurus jangkung itu berteriak lagi,
“Tungguuu…”
Baca Juga : Dongeng Anak: Penyihir dan Para Pelayannya (Bag.1)
Iwanich menghentikan kudanya, dan menghampiri pria itu lagi.
“Kau benar-benar pemuda yang pemberani,” katanya. “Karena itu, aku akan memberikan sedikit nasihat supaya kau bisa melawan monster. Bawalah segenggam remah-remah roti dan kelinci hidup ini. Keduanya bisa menyelamatkanmu. Tapi kau harus meninggalkan kudamu di sini. Kalau kau mengajaknya ke dalam hutan, ia bisa tersandung pohon tumbang atau terjerat dalam semak duri.
Berjalanlah seratus meter ke dalam hutan. Di sana, binatang-binatang buas akan mengelilingimu. Tebarkanlah remah-remah roti pemberianku di antara mereka. Mereka akan buru-buru memakannya dengan rakus. Ketika kau menebar remah-remah terakhir, lepaskan juga kelinci pemberianku ke arah mereka.
Baca Juga : Banyak Patung Kuno yang Ditemukan Tidak Memiliki Hidung, Apa Sebabnya?
Begitu kelinci ini menginjak tanah, dia akan lari secepat mungkin. Binatang-binatang buas itu nantinya akan mengejarnya. Pada saat itu, kau bisa terus masuk ke dalam hutan tanpa terluka.”
Pria kurus jangkung itu memberikan sekantung remah roti dan seekor kelinci pada Iwanich. Iwanich mengucapkan terima kasih dan turun dari kudanya. Ia membawa kantung remah roti dan memeluk kelinci itu, lalu masuk ke dalam hutan.
Belum lama Iwanich melangkah, tiba-tiba saja ia sudah dikelilingi binatang-binatang buas. Ada harimau dengan mata berkilat. Serigala betina dengan gigi berkilau. Di sisi lain, tampak seekor beruang menggeram keras. Dan seekor ular kobra besar melingkar di rumput dekat kaki Iwanich.
Baca Juga : Apakah Semua Kelelawar Suka Minum Darah? #AkuBacaAkuTahu
Walau takut, Iwanich tidak melupakan saran pria kurus tinggi tadi. Ia bergegas mengambil remah roti sebanyak mungkin dari kantong remah. Lalu melemparkan mereka ke arah para binatang buas. Semua binatang itu langsung merubung remah roti dan melahapnya dengan rakus.
Ketika remah terakhir habis dilahap, binatang-binatang itu mulai mendekati Iwanich lagi. Pelan-pelan, ia melepaskan kelincinya. Ketika kelinci itu menginjak tanah, ia langsung lari melesat bagai anak panah. Binatang-binatang buas itu langsung mengejarnya. Iwanich dibiarkan sendiri.
Iwanich melihat cincinnya. Saat ia melihat benda itu berkilau cerah, ia terus berjalan semakin masuk ke dalam hutan.
(Bersambung)
Cerita: Dongeng Rusia (Dok. Majalah Bobo)
Baca Juga : Ada yang Tidak Bisa Menatap Mata Orang Lain saat Bicara, Apa Sebabnya?
Tonton video ini juga, ya.