Night Eating Syndrome, Membuat Selera Makan Meningkat di Malam Hari

By Tyas Wening, Rabu, 20 Maret 2019 | 16:02 WIB
Night eating syndrome membuat kita lebih nafsu makan saat malam hari (Ode/Majalah Bobo)

Bobo.id - Dalam satu hari, kita akan makan sebanyak tiga kali, yaitu sarapan di pagi hari, makan siang, dan makan malam.

Makan dibutuhkan oleh tubuh untuk memberi tubuh kita energi dalam melakukan aktivitas dan membantu metabolisme tubuh.

Dari ketiga kegiatan makan, banyak orang yang memiliki porsi makan siang yang lebih banyak dibandingkan sarapan dan makan malam, teman-teman.

Alasannya karena saat siang hari, aktivitas yang dilakukan lebih banyak sehingga membutuhkan energi yang lebih banyak.

Baca Juga : Suka Mengonsumsi Buah Naga? Ini Manfaat Buah Naga untuk Tubuh

Sedangkan saat makan malam, porsinya dikurangi karena saat malam hari, aktivitas yang dilakukan tidak sebanyak saat siang hari.

Selain itu, ada yang mengonsumsi makan malam beberapa jam sebelum tidur, sehingga porsi yang dikurangi ini bertujuan agar tubuh lebih cepat menyerap makanan sebelum tidur.

Tapi tidak semua orang mempunyai pola makan seperti ini, lo, teman-teman, karena ada orang yang justru memiliki selera makan besar pada malam hari. Sementara pada pagi dan siang hari, hanya makan dalam porsi kecil atau justru tidak merasa lapar.

Hal ini ternyata bisa saja terjadi karena adanya gangguan kebiasaan maka yang disebut Night Eating Syndrome atau NES.

Night Eating Syndrome Membuat Selera Makan Saat Malam Lebih Besar

Sesuai namanya, night eating syndrome atau sindrom makan saat malam dilakukan oleh penderitanya pada malam hari.

Nah, orang yang memiliki sindrom NES akan merasa tidak lapar atau makan dengan porsi yang sedikit pada saat pagi dan siang.

Baru pada malam hari mereka akan merasa lapar dan akan makan dengan porsi yang lebih banyak dari porsi sarapan dan makan siangnya.

Baca Juga : Ada Buah dan Sayur yang Berubah Warna Setelah Dipotong, Kenapa, ya?

Tapi NES ini berbeda dengan gangguan makan lainnya, yaitu binge eating disorder atau kecanduan makan, lo, teman-teman.

Orang yang menderita binge eating disorder akan makan dalam jumlah banyak, berkali-kali, bahkan tidak bisa berhenti.

Sementara penderita NES mempunyai pola makan yang normal, yaitu 3 kali sehari, tapi porsinya akan lebih banyak pada malam hari.

Tidak Bisa Tidur Sebelum Makan

Kadang, kita akan kesulitan untuk tidur jika dalam keadaan perut yang lapar, tapi tetap bisa tidur jika memang sudah sangat mengantuk.

Berbeda dengan penderita NES, mereka tidak akan bsia tidur sebelum makan, teman-teman, bahkan kadang di malam hari mereka akan terbangun untuk makan.

Ketika malam hari, penderita NES harus makan terlebih dahulu atau mereka tidak akan bisa tidur.

Baca Juga : Suka Mengonsumsi Jamur? Banyak Manfaatnya untuk Kesehatan, lo!

Hal ini disebabkan karena hormon melatonin atau hormon yang memicu seseorang untuk mengantuk kadarnya lebih rendah dibandingkan dengan orang lain.

Bahkan ada beberapa penderita NES yang akan terbangun di malam hari untuk makan lalu kembali tidur karena merasa kelaparan dan perlu makan.

Night Eating Syndrome Bisa Disebabkan Oleh Berbagai Faktor

Saat ini memang belum ada penyebab pasti dari sindrom NES, tapi ada beberapa faktor yang kemungkinan menyebabkan seseorang menderita NES.

Masalah psikologi seperti stres, berubahnya suasana hati, cemas, pola makan yang tidak teratur, aktvitas, sampai pola tidur yang berubah bisa menjadi penyebab NES, lo.

Faktor lain yang mungkin membuat seseorang menderita NES adalah karena faktor keturunan, nih, teman-teman, yaitu ada salah satu keluarga yang juga merupakan seorang penderita NES.

Tapi ada juga yang menyebutkan kalau kebiasaan makan pada malam hari ini merupakan pengobatan dari gangguan tidur pada malam hari atau insomnia.

Saat seseorang mengalami insomnia, maka ia akan memilih untuk makan atau memakan camilan agar melawan insomnia tersebut.

Baca Juga : Awas, Terlalu Sering Membersihkan 3 Bagian Tubuh Ini Tidak Baik, lo!

Kebiasaan Makan Malam Hari Bisa Menyebabkan Risiko

Makan malam memang penting bagi tubuh, karena tubuh masih memerlukan asupan energi untuk melakukan aktivitas pada malam hari.

Waktu makan malam yang baik adalah sekitar tiga jam sebelum waktu tidur, teman-teman, agar organ-organ tubuh punya waktu untuk mencerna makanan dengan baik.

Saat kita tidur, organ-organ tubuh juga akan beristirahat sehingga makanan tidak dapat dicerna dengan baik yang bisa menyebabkan kegemukan.

Nah, hal ini sama dengan sindrom makan pada malam hari atau NES, lo, di mana penderitanya akan tidur setelah makan atau bangun dari tidur hanya untuk makan lalu kembali tidur.

Para penderita NES biasanya akan mengalami kenaikan berat badan karena pola makannya yang tidak teratur dan langsung tidur setelah makan.

Selain itu, penderita NES juga akan mengalami kesulitan tidur, karena kadang mereka akan bangun dari tidurnya hanya untuk makan.

Hal ini tentu saja akan memengaruhi waktu dan kualitas tidur kita, lo, teman-teman.

Baca Juga : Tubuhmu Terluka? Yuk, Lakukan Cara Ini Agar Luka Tidak Infeksi!

Risiko lain dari sindrom ini adalah adanya masalah gigi jika setelah makan penderita tidak menyikat gigi dan langsung tidur.

Sisa-sisa makanan yang ada di gigi dan mulut akan menyebabkan berkembangnya bakteri yang mengikis permukaan gigi dan menyebabkan gigi berlubang.

Untuk mengobati sindrom NES, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, teman-teman, yaitu dengan melakukan terapi psikologis jika penyebabnya adalah karena stres.

Cara pengobatan lain yang bisa dilakukan adalah dengan cara memperbaiki pola tidur dan pola makan pada pagi serta siang hari.