NASA Sedang Mencari Sukarelawan Penelitian untuk Berbaring Selama 2 Bulan, Apa Tujuannya?

By Tyas Wening, Senin, 1 April 2019 | 19:11 WIB
Ilustrasi berbaring. (Olha Romaniuk/iStockphoto)

Bobo.id - Siapa yang setiap pagi sulit bangun dari tempat tidur ketika harus bersiap-siap untuk pergi ke sekolah?

Akibatnya, kita masih ingin berbaring di tempat tidur karena berbagai alasan, seperti masih mengantuk.

Nah, bagaimana kalau teman-teman ditawari pekerjaan untuk berbaring di tempat tidur selama dua bulan lamanya?

Saat ini NASA sedang mencari seorang sukarelawan untuk berbaring selama 60 hari atau dua bulan, lo, teman-teman.

Baca Juga : Manusia di Bumi Perlu Tabir Surya, Bagaimana dengan Astronaut di Ruang Angkasa?

Uniknya lagi, sukarelawan yang bersedia berada dalam posisi berbaring selama dua bulan ini akan dibayar sebesar 14.000 poundsterling atau sekitar 260 juta rupiah!

Ternyata hal ini dilakukan oleh NASA bersama dengan European Space Agency (ESA) di German Aerospace Centre (DLR), sebagai salah satu penelitian dampak dari berada terlalu lama pada penerbangan di ruang angkasa pada tubuh manusia.

Penelitian Mengenai Berbaring di Tempat Tidur

Seperti yang sudah Bobo sebutkan sebelumnya, penelitian yang dilakukan oleh NASA dan ESA ini adalah untuk mengetahui dampak dari berada terlalu lama di penerbangan ruang angkasa.

Dengan melakukan penelitian mengenai berbaring di tempat tidur, para ilmuwan bisa menemukan cara untuk melihat bagaimana tubuh beradaptasi pada bobot atau berat tubuhnya.

Meskipun terlihat mudah, ternyata berbaring di tempat tidur yang nantinya akan dilakukan oleh para sukarelawan ini tidak sama seperti saat kita berbaring di tempat tidur kita.

Sukarelawan akan berbaring di tempat tidur dengan kemiringan 60 derajat dan posisi kaki lebih tinggi dari kepala.

Baca Juga : Sering Salah, 4 Bahan Ini Sebenarnya Tak Boleh Digunakan untuk Atasi Luka Bakar

NASA mencari 24 orang sukarelawan untuk berbaring selama dua bulan di Jerman dan melakukan semua aktivitas sambil berbaring.

Sukarelawan yang mengikuti penelitian ini harus makan, berolahraga, hingga mandi dalam posisi tersebut, yaitu posisi kepala lebih rendah dari kaki.

Hal ini menyebabkan mereka berada dalam simulasi seolah-olah sedang berada di ruang angkasa. Mereka juga akan selalu dipantau bagaimana perubahan tubuh yang terjadi dan mengapa perubahan tersebut terjadi.

Kenapa Penelitian Dilakukan dalam Kondisi Berbaring?

Penelitian dalam kondisi berbaring dilakukan oleh NASA dan ESA karena posisi tersebut diperkirakan memiliki efek yang sama seperti saat astronaut berada di ruang angkasa.

Ketika berada di ruang angkasa, berat tubuh yang disebabkan oleh gaya berat mikro akan mengubah tubuh mereka.

Selain itu, saat di ruang angkasa tubuh para astronaut juga mengalami pengurangan tekanan yang menyebabkan otot hingga tulang mereka berubah, yang bisa dilihat dari bertambahnya tinggi badan astronaut saat berada di ruang angkasa.

Selain itu, cairan tubuh astronaut juga akan bergeser ke kepala saat berada di ruang angkasa, lo, teman-teman.

Baca Juga : Inilah 7 Kesalahan Saat Menyikat Gigi, Pernah Melakukan Salah Satunya?

Nah, untuk memahami efek-efek tersebut, ilmuwan menganggap bahwa berbaring dalam waktu lama menjadi cara yang tepat untuk mengetahui perubahan tersebut.

Dalam posisi berbaring pada kemiringan 60 derajat dengan kepala berada lebih rendah dari kaki,  membuat sukarelawan seperti sedang berada di ruang angkasa dan berada dalam posisi yang sama seperti astronaut.

Efek pergeseran cairan yang terjadi pada tubuh para sukarelawan akan dipelajari oleh para peneliti, termasuk efek berkurangnya tekanan pada otot, tulang, dan penurunan berat badan.

Selain itu, penelitian ini dilakukan karena sangat penting untuk mengetahui efek yang terjadi pada tubuh astronaut selama berada di ruang angkasa, teman-teman.

Selama penelitian ini, kesehatan para sukarelawan akan dipantau terus menerus, termasuk tekanan darah, detak jantung, penyerapan nutrisi, energi yang dikeluarkan, hingga suasanya hatinya.

Semua Aktivitas Dilakukan Sambil Berbaring

Karena penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak yang terjadi pada astonaut di ruang angkasa melalui berbaring, maka sukarelawan yang mendaftar untuk penelitian ini harus melakukan semua aktivitasnya dengan berbaring.

Berbagai aktivitas dari makan, mandi, hingga buang air harus dilakukan dalam keadaan berbaring dengan kemiringan 60 derajat dan posisi kepala lebih rendah dari kaki, lo.

Nah, agar sukarelawan tidak bosan, pihak NASA sudah menyiapkan berbagai peralatan agar peserta tidak bosan, seperti televisi, buku yang bisa dibaca, dan berbagai kegiatan lainnya.

Bagi teman-teman yang tertarik, sayangnya penelitian ini hanya bisa dilakukan pada sukarelawan yang berusia 24 hingga 55 tahun dan dilakukan di Jerman.

Baca Juga : Wah, Bandara Ini Punya Therapy Animals untuk Menenangkan Penumpang