Di Singapura Ada yang Terserang Cacar Monyet, Penyakit Apa Itu?

By Sarah Nafisah, Senin, 13 Mei 2019 | 13:48 WIB
Ilustrasi cacar (s-dmit)

Bobo.id - Teman-teman, di Singapura ada seorang laki-laki wagra negara Nigeria yang terkena sakit cacar monyet.

Temuan ini merupakan kasus pertama cacar monyet di Singapura, lo.

Baca Juga : Apa Sebabnya Bintik yang Muncul Saat Cacar Air Terasa Gatal, ya?

Cacar monyet atau biasa dikenal dengan nama monkeypox adalah penyakit langka yang disebabkan oleh virus yang ditularkan hewan pada manusia.

Biasanya manusia tertular cacar monyet dari hewan yang sudah terinfeksi virus ini terlebih dahulu. Kontak fisik adalah salah satu cara penularan virus ini.

Baca Juga : Dengan Skor 3 Juta, Ini Kisah Pencetak Skor Sempurna Pac-Man Pertama di Dunia

Biasanya virus ini menyerang hewan pengerat seperti tikus. Penyakit langka ini biasanya ditemukan di wilayah Afrika Tengah dan Barat.

Cari tahu lebih lanjut tentang penyakit cacar monyet, yuk!

Baca Juga : Wah, Rupanya Buah Nanas Baik untuk Kesehatan Rambut Kita, lo

Cara Penularan Cacar Monyet

Selain kontak fisik dengan hewan yang terinfeksi, cacar monyet juga bisa menular apabila kita memakan daging hewan yang sudah terinfeksi virus cacar monyet.

Penularan cacar monyet dari manusia ke manusia lainnya juga bisa terjadi, lo, teman-teman. 

Baca Juga : 5 Karakter Disney yang Pantang Menyerah, yang Mana Favoritmu?

Cacar monyet bisa menular lewat kontak dekat dengan sekresi saluran pernapasan yang terinfeksi, luka pada kulit penderita, atau objek yang telah terkontaminasi cairan tubuh penderita.

Melalui situs resminya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menulis bahwa penularan cacar monyet pada manusia sangatlah terbatas.

Baca Juga : Bolehkah Kita Mengonsumsi Makanan dari Kaleng yang Penyok?

Penularan melalui partikel cairan pernapasan membutuhkan kontak antarmuka jangka panjang sehingga penyakit ini biasanya hanya menular kepada anggota keluarga.

Cara Mencegah Cacar Monyet

Belum ada perawatan atau vaksin khusus untuk menangani cacar monyet, teman-teman.

Baca Juga : Sering Dijadikan Takjil, Apa Bedanya Cincau Hitam dan Cincau Hijau?

Karena itu WHO menghimbau agar masyarakat yang tinggal di wilayah yang rentan inveksi cacar monyet untuk menghindari kontak fisik dengan primata dan hewan pengerat.

Untuk mencegah penularan antar manusia, hindari kontak fisik dengan orang-orang yang terinfeksi cacar monyet.

Baca Juga : Berdasar Nutrisi yang Diserap, Panda Termasuk Karnivora, Kok Bisa, ya?

Gejala Cacar Monyet

1. Fase Invasi

Selama 5 hari sejak gejala dimulai, penderita biasanya mengalami demam, sering sakit kepala, pembengkakan nodus limfa atau pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri punggung, nyeri otot dan kekurangan energi.

Baca Juga : Wah, Ilustrator Ini Buat Gambar Makanan Khas Indonesia Versi Anime

2. Fase Erupsi Kulit

Fase ini terjadi 1-3 hari setelah penderita merasa demam.

Pada fase ini, biasanya muncul ruam di wajah dan menyebar pada sekujur tubuh. Pada banyak kasus, wajah merupakan bagian yang paling banyak muncul ruam.

Ruam juga muncul di telapak tangan dan kaki, kelopak mata, dan kornea atau bola mata, lo.

Baca Juga : Jadi Anjing Favorit di Jepang, Ini Fakta Shiba Inu yang Menggemaskan!

Biasanya dalam waktu sepuluh hari, ruam atau luka akan berubah menjadi lepuhan kecil berisi cairan, bintil, dan akhirnya luka kering.

WHO menulis bahwa untuk menghilangkan luka kering sepenuhnya, diperlukan setidaknya waktu tiga minggu.

Baca Juga : Gawat, Ahli Sebut Koala 'Punah Secara Fungsional', Apa Artinya, ya?

Tonton video ini, yuk!