Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu cerpen anak hari ini, ya?
Cerpen anak hari ini berjudul Akibat Kemalasan Pak Dullah.
Yuk, langsung saja kita baca cerpen anak hari ini!
Baca Juga: Cerpen Anak: Tobi dan Genderang Penyelamat
Mungkin tak ada seorang pun yang semalas Pak Dullah. Pak Dullah adalah seorang peternak kambing.
Seharusnya setiap pagi ia menggembalakan kambingkambingnya ke padang rumput. Tapi, ampuuuun!
Setiap pagi, istri Pak Dullah harus bersusah payah membangunkan suaminya.
“Pakkk... Pakkk... Bangun! Hari sudah siang! Lihat kambing-kambing mengembik kelaparan," Bu Dullah membangunkan suaminya."Sebentar lagi, Bu! Hari masih terlalu pagi! Nanti kambing-kambingnya masuk angin!" sahut Pak Dullah seraya menarik kembali selimutnya.
Baca Juga: Cerpen Anak: Ke Festival Bau Nyale
Aduuuuh, Pak Dullah ini benar-benar pemalas. Lihat, setelah menggiring kambing-kambingnya ke padang rumput, ia tidur lagi di bawah pohon.
"Grrrr," terdengar suara dengkuran Pak Dullah.
Ya, Pak Dullah tidak pernah mengawasi kambing-kambingnya yang sedang merumput.
Akibatnya, dari hari ke hari, kambing-kambing Pak Dullah semakin berkurang. Bu Dullah kesal sekali.
Baca Juga: Dinosaurus Ini Merangkak Sebelum Bisa Berjalan, Seperti Manusia, ya?
"Pak, kambing-kambing sebaiknya kita jual saja. Lalu, kita beternak lebah. Kata orang beternak lebah itu mudah. Kau tak perlu menggembalakannya. Pagi-pagi kau hanya harus membukakan pintu sarangnya dan sore hari mereka akan kembali sendiri ke sarangnya," Bu Dullah mengusulkan pada suaminya pada suatu hari.
"Ah, yah, aku mau! Kalau begitu besok aku akan ke pasar menjual kambing-kambingku!" kata Pak Dullah gembira. "Aku juga sudah bosan. Di desa ini banyak pencuri kambing."
Baca Juga: Bentuknya Seperti Janggut Panjang, tapi Mampu Menampung Banyak Air
"Huuuuh, jangan salahkan pencurinya! Tapi, Bapak yang salah! Bapak, kan, harus mengawasi terus kambing-kambing itu!" kilah Bu Dullah kesal.
Seminggu kemudian, Pak Dullah mulai beternak lebah.
Setiap pagi, setelah sembahyang subuh Bu Dullah membuka pintu sarang lebahnya. Sore hari, lebah-lebah itu kembali seraya membawa madu-madu.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Ini Ternyata Dapat Menurunkan Kemampuan Otak, lo!
"Horeeee, kita sebentar lagi akan menjadi orang kaya tanpa bersusah payah!" kata Pak Dullah, ketika melihat usahanya berhasil.
Ya, kini kerja Pak Dullah hanya tidur dan makan saja. Tidak heran jika badannya yang pendek bertambah gemuk, persis seperti bola plastik tiup.
"Bu, madunya dijual minggu depan saja yah! Kita kumpulkan hingga banyak dulu," kata Pak Dullah pada suatu sore.
"Terserah kau sajalah, Pak!" sahut Bu Dullah.
Sore itu, Pak Dullah mengumpulkan madunya dan menaruhnya di samping tempat tidur. Pak Dullah takut kalau madunya dicuri maling.
Baca Juga: Di Final Trailer Toy Story 4, Woody Dibantu Mainan Lain Temukan Forky
Malam itu, Pak Dullah tidur dengan nyenyaknya. Ia bermimpi menjadi seorang kaya yang sedang dikejar maling dan berusaha melarikan diri.
"Praaaang... Pranggg!" Hooo, ternyata tanpa sadar Pak Dullah menendang tempayan tempat menyimpan madu hingga pecah.
Madunya bergelimangan di lantai. Olala, Pak Dullah.... Pak Dullah!
Baca Juga: Apakah Gigi Susu Anak Anjing dan Kucing Juga Berganti jadi Gigi Permanen?
"Huuuuh, ini semua gara-gara kemalasanmu, Pak! Sekarang, kita tak mempunyai uang untuk membeli makanan," Bu Dullah menangisi nasibnya yang malang.
Pak Dullah pun bingung. Lalu katanya, "Sudahlah, Bu! Besok aku akan bekerja apa saja untuk mendapatkan uang membeli beras."Ternyata sejak saat itu Pak Dullah telah menjadi Pak Dullah yang rajin bekerja.
Cerita dan Ilustrasi oleh: Dok. Majalah Bobo
Baca Juga: Sering Sulit Dibedakan, Apa Perbedaan Melompat dan Meloncat?
Tonton video ini, yuk!