Ternyata Begini Cara Nyamuk Mendeteksi Manusia untuk Diisap Darahnya

By Cirana Merisa, Minggu, 26 Mei 2019 | 12:35 WIB
Ilustrasi nyamuk (Pixabay)

Bobo.id - Digigit nyamuk memang tidak nyaman, ya. Rasanya gatal dan pasti akan muncul bentol setelahnya.

Yap, nyamuk memang merupakan hewan yang sering kita temui, terutama pada malam hari.

Untuk bertahan hidup, biasanya nyamuk akan menusuk kulit manusia untuk mengisap darah kita.

Baca Juga: Bukan Kolak, Ini 5 Menu Buka Puasa di Negara Lain, Pernah Coba?

Setelah itu, nyamuk akan mengeluarkan cairan ke dalam tubuh kita sehingga kita menjadi bentol dan merasa gatal.

Tahukah teman-teman? Ternyata nyamuk itu bisa mendeteksi kulit manusia, lo.

Nyamuk akan mendeteksi siapa saja yang terlihat "lezat" untuk diisap darahnya sebagai makanan.

Wah, bagaimana caranya, ya? Yuk, cari tahu penjelasannya di sini!

Baca Juga: Punya Kelainan Genetika, Tubuh Seekor Anak Gajah Berwarna Merah Muda

Protein IR8a di Antena Nyamuk

Penelitian terbaru mengungkap bagaimana cara nyamuk dapat mendeteksi keringat manusia, nih, teman-teman.

Tim peneliti dari Florida International University, Miami, berhasil menemukan protein IR8a di antena nyamuk, yang bertanggung jawab untuk mengenali keringat manusia.

Baca Juga: Selain Suara, Gaya Bersin Setiap Orang Juga Berbeda-beda, lo!

Artinya, jika keberadaan protein ini dihilangkan, maka nyamuk akan mengalami kebingungan saat mencari mangsa.

Kulit kita beserta berbagai mikroba yang singgah di permukaan kulit menghasilkan begitu banyak asam laktat.

Asam laktat ini menyusun sebagian besar aroma khas manusia yang bisa dikenali oleh nyamuk.

Baca Juga: Hidup di Luar Hutan Lindung, Simpanse di Afrika Barat Belajar Menyeberang Jalan

Protein IR81 Jadi Protein Utama

Sebenarnya, keberadaan protein pendeteksi ini telah lama diduga sebelumnya.

Sejak 1960 lalu, para peneliti telah memprediksi bahwa asam laktat merupakan petunjuk utama yang digunakan oleh nyamuk untuk mencari lokasi manusia terdekat.

Baca Juga: Hiu Putih Tidak Pernah Terlihat Ada di Akuarium, Apa Alasannya, ya?

Namun, baru kali ini keberadaan protein IR8a terkonfirmasi sebagai protein utama yang membuat nyamuk dapat mencium aroma keringat lewat asam laktat.

Dengan menggunakan nyamuk penyebar penyakit demam berdarah dengue, Aedes aegypti, para peneliti berupaya untuk mengonstruksi protein IR8a.

Mereka juga membuat beberapa nyamuk mengalami kelainan protein IR8a ini, teman-teman.

Baca Juga: Mengenal Sushi, Makanan Dari Jepang yang Ada di Majalah Bobo!

Hasilnya, nyamuk yang memiliki protein IR8a cacat tidak dapat mengetahui keberadaan kulit manusia secara pasti.

Akhirnya, nyamuk itu menabrak kain pakaian yang menghalanginya dengan keringat pada kulit karena kemampuan navigasi mereka terganggu.

Tidak Hanya Asam Laktat

Meski begitu, asam laktat bukan satu-satunya petunjuk yang dibutuhkan nyamuk, lo.

Baca Juga: Natto, Kacang Kedelai Fermentasi Lengket dari Jepang yang Punya Banyak Manfaat

Nyamuk juga dapat mengenali petunjuk lain, seperti panas tubuh, kelembapan, dan penglihatannya yang dapat membedakan target potensial dengan objek lain.

Selain itu, nyamuk juga tertarik pada gas karbon dioksida yang kita keluarkan saat bernapas.

(Penulis: Julio Subagio)

#GridNetworkJuara

Lihat video ini juga, yuk!