Mengantuk dan Kelelahan Ternyata Berbeda, lo, Cari Tahu, yuk!

By Avisena Ashari, Rabu, 7 Agustus 2019 | 19:15 WIB
Mengantuk. (lvdesign77/iStockphoto)

Bobo.id - Di malam hari, kita merasa lelah karena seharian beraktivitas sekaligus mengantuk karena sudah waktunya tidur.

Yap, mengantuk dan kelelahan adalah dua hal yang berbeda, teman-teman.

Meski mirip, ada perbedaan antara kelelahan dan mengantuk, lo.

Mengetahui perbedaan antara kondisi kelelahan dan mengantuk bisa membantu kita menentukan apakah harus tidur atau istirahat saja, nih.

Dilansir dari Verywell Health, berikut cara membedakan apakah kita sedang mengantuk atau kelelahan. Coba cari tahu cara membedakan rasa mengantuk dan kelelahan, yuk!

Mengantuk

Mengantuk adalah dorongan yang kuat untuk tidur.

Sebagai contoh, ketika sedang duduk di sofa yang empuk setelah makan siang kita merasa nyaman dan rileks. Kemudian,kelopak mata terasa berat, dan saat tertutup, mata rasanya sulit terbuka kembali. Lama kelamaan, kita tertidur. Inilah yang disebut mengantuk.

Rasa kantuk akan semakin meningkat ketika semakin lama kita berusaha untuk tetap bangun.

Hal ini dikarenakan adanya peningkatan zat kimia adenosin di dalam otak. Adenosin bertugas memberi sinyal bahwa tubuh membutuhkan tidur, teman-teman.

Baca Juga: Ada Orang yang Sulit Tidur karena Terlalu Lelah, Apa Sebabnya, ya?

Karena kadar adenosin meningkat setiap saat, maka rasa kantuk mencapai puncaknya ketika sudah malam. Inilah mengapa orang mengantuk di malam hari.

Cara mengatasi rasa kantuk adalah dengan tidur, teman-teman. Kalau kita memiliki kebiasaan tidur yang cukup dan berkualitas, maka risiko mengantuk di siang hari tentunya akan menurun.

Dengan tidur yang cukup, kita bisa bangun dengan rileks dan segar di pagi hari, lo.

Kelelahan

Mengantuk berbeda dengan kelelahan, teman-teman.

Ketika kelelahan, beberapa bagian tubuh seperti otot dan tulang, tangan dan kaki yang terasa berat seperti usai berolahraga keras.

Ini menyebabkan kita tidak bisa mengeluarkan energi sesuai kebutuhan sehingga bisa menjadi tekanan pada mental juga.

Kelelahan juga bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan seperti anemia, hipotiroid, atau kanker.

Kelelahan yang ekstrem disebut sindrom kelelahan kronis. Namun, separah apapun kelelahan yang dirasakan, bukan berarti akan menyebabkan rasa kantuk atau ingin tidur.

Seseorang yang merasa lelah mungkin ingin tiduran atau tidur sejenak. Namun, biasanya ia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Selain itu, kelelahan kronik tidak bisa diatasi dengan tidur.

Baca Juga: Ada yang Mengantuk Sepanjang Hari, Ini 6 Tipe Kebiasaan Orang Tidur, Yang Manakah Kamu?

Kelelahan, Mengantuk, dan Gangguan Kesehatan

Selain ada perbedaan, ada juga hubungan antara kelelahan, rasa kantuk, dan kondisi kesehatan seseorang.

Rasa kantuk umumnya dialami orang yang kurang tidur. Namun, rasa kantuk juga bisa menjadi gejala gangguan tidur seperti sleep apnea  atau arkolepsi. Sementara itu, kelelahan merupakan salah satu dampak dari insomnia.

Nah, mengetahui perbedaan mengantuk dan kelelahan bisa membantu seseorang mengatasi insomnia.

Ini karena insomnia merupakan salah satu gangguan tidur yang cukup umum dan berkaitan langsung dengan tidur serta kelelahan.

Tidur sebaiknya dilakukan saat mengantuk karena kalau kelelahan dijadikan alasan untuk tidur, kemungkinan besar seseorang malah akan sulit tidur di malam hari.

Hal tersebut bisa memicu kecemasan, sehingga semakin menyulitkan munculnya rasa kantuk. Inilah yang menjadi penyebab utama insomnia, teman-teman.

Nah, itulah bedanya kelelahan dan mengantuk, serta kondisi kesehatan yang berhubungan dengan keduanya, teman-teman.

Baca Juga: 3 Minuman yang Bisa Menghilangkan Lelah dan Menambah Semangat

Penulis: Soesanti Harini Hartono

#GridNetworkJuara

Yuk, lihat video ini juga!