Cari Tahu Berbagai Tradisi Iduladha di Berbagai Budaya Dunia, yuk!

By Avisena Ashari, Minggu, 11 Agustus 2019 | 10:00 WIB
Ilustrasi hewan ternak yang dijadikan hewan kurban saat Iduladha. (Fadi El Binni of Al Jazeera English/Wikimedia Commons)

Bobo.id – Hari ini, teman-teman umat muslim merayakan Hari Raya Iduladha, nih!

Hari Raya Iduladha diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Islam.

Hari raya ini biasanya identik dengan penyembelihan hewan kurban, seperti sapi, kambing, atau kerbau.

Yuk, cari tahu fakta Iduladha dan peringatan Iduladha khas berbagai budaya di dunia!

Fakta Iduladha

Iduladha merupakan hari raya yang dikenal sebagai hari raya berkurban, makan besar, dan musim ibadah Haji, teman-teman.

Iduladha diperingati untuk mengingat kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sekaligus sebagai tanda berakhirnya ibadah Haji yang dilakukan umat muslim di Makkah, Arab Saudi.

Nah, saat Iduladha, umat muslim yang mampu juga mengurbankan hartanya dalam bentuk hewan kurban seperti sapi, domba, kambing, kerbau, atau unta.

Setelah disembelih, daging hewan kurban akan diberikan pada orang yang berkurban, orang yang membantu proses penyembelihan, orang yang tinggal di sekitar tempat penyembelihan, dan orang duafa yang membutuhkan.

Baca Juga: Cari Tahu Tradisi Perayaan Waisak di Berbagai Negara di Dunia, yuk!

Iduladha diperingati selama beberapa hari, teman-teman. Di Indonesia sendiri, hari libur nasional hanya diberlakukan pada hari pertama perayaan IdulAdha.

Nah, karena kalender Islam menggunakan kalender lunar (bulan) dan bukan kalender solar (matahari) yang digunakan pada kalender Masehi, maka tanggal Idul Adha setiap tahun juga bergeser,teman-teman.

Di Indonesia, makanan khas Iduladha biasanya adalah satai dan gulai, nih.

Yuk, cari tahu beberapa tradisi dan makanan khas Idul Adha di beberapa negara di dunia!

Iduladha di Iran

Hidangan Iduladha khas Iran. (Shahram Sharif/Wikimedia Commons)

Baca Juga: Ada yang Mirip Kue Putri Salju, Ini Makanan Khas Lebaran dari Berbagai Negara

Di Iran, jenis hewan ternak yang disembelih untuk hewan kurban agak berbeda dari kita yang tinggal di Indonesia.

Kebanyakan hewan kurban yang disembelih di Iran adalah lembu, unta, dan domba.

Nah, di sana, daging kurban biasanya diolah menjadi makanan yang gurih, seperti satai kebab dan haleem.

Haleem adalah makanan rebusan yang dibuat dengan gandum dan daging, teman-teman.

Selain makan daging, orang Iran juga menyajikan hidangan seperti baghali, yaitu nasi yang dicampur kacang fava dan daun adas sowa.

Iduladha di Bahrain

Luqaimat biasaya disajikan bersama kopi khas Arab supaya tidak meninggalkan rasa yang terlalu manis di lidah. (Wikiemirati/Wikimedia Commons)

Berbeda dengan Iduladha di Iran, di Bahrain Iduladha dirayakan dengan makanan penutup yang manis-manis.

Di Bahrain, makanan  manis yang terkenal saat Iduladha adalah maamoul atau kue dengan isian kurma.

Ada juga maamoul yang diberi isian buah ara atau kacang-kacangan seperti pistachio atau walnut.

Kemudian ada makanan khas bernama luqaimat yang merupakan pangsit manis dengan sirup kurma. Luqaimat juga disajikan di berbagai negara timur tengah lainnya, lo.

Makanan manis lainnya ada baklava yang merupakan kue pastry dengan madu dan potongan kacang.

Selain itu masih banyak lagi lo, makanan manis khas Bahrain yang biasa dinikmati saat perayaan makan besar Iduladha.

Baca Juga: Kisah di Balik Lontong Cap Go Meh, Hidangan Hari ke-15 Tahun Baru Imlek

Iduladha di Libya

Gideed, daging yang dikeringkan dan digunakan untuk campuran masakan Libya. (Lucyin/Wikimedia Commons)

Hewan qurban yang disembelih di Libya kebanyakan adalah domba. Selain daging dan seluruh bagian hewan yang bisa diolah menjadi makanan, kulit dan wol domba kurban di Libya diproses untuk dijadikan karpet atau selimut hangat.

Di Libya, jeroan domba diolah menjadi glaya yang digunakan untuk isian sandwich untuk sarapan atau osban, yang digiling dan dicampur nasi, mirip seperti hidangan haggis dari Skotlandia.

Ada juga daging domba yang dipotong dan digantung selama beberapa hari sampai mengering, kemudian dibelah dan disimpan dalam lemak domba.

Daging yang mirip seperti dendeng sapi ini disebut gideed. Gideed kemudian bisa dicampurkan dalam berbagai masakan khas Libya.

Tahukah kamu, pembuatan gideed dalam satu kali Iduladha bisa mencukupi kebutuhan bahan makanan itu sampai Iduladha tahun berikutnya, lo.

Baca Juga: Suka Makan Ketupat? Kenapa Ketupat Selalu Ada Saat Lebaran, ya?

#GridNetworkJuara

Yuk, lihat video ini juga!