Banyak Digunakan untuk Topping Sushi, Masyarakat Jepang Dulunya Tidak Mengenal Sushi Salmon, lo!

By Tyas Wening, Rabu, 4 September 2019 | 19:15 WIB
Sushi salmon (PxHere)

Penggunaan ikan salmon untuk sushi pertama kali diperkenalkan oleh Bjorn Eirik Olsen dari Norwegia sekitar tahun 1990-an.

Saat itu, Pak Olsen memperkenalkan ikan salmon sebagai neta kepada masyarakat Jepang karena panen ikan salmon di negaranya yang melimpah.

Namun banyaknya jumlah ikan salmon ini tidak diimbangi dengan jumlah pembelian ikan, teman-teman, sehingga banyak ikan salmon yang terbuang.

Pak Olsen yang melihat bahwa masyarakat Jepang suka mengonsumsi makanan laut kemudian mulai menjual salmonnya ke Jepang.

Baca Juga: Dulu Terbuat dari Kulit Hewan dan Kulit Pohon, Cari tahu Perkembangan Pakaian dari Zaman ke Zaman

Masyarakat Jepang Mengonsumsi Salmon dengan Cara Dimasak Lebih Dulu

Meskipun Pak Olsen sudah menjual dan memperkenalkan salmon di Jepang, saat itu salmon tidak langsung digunakan sebagai bahan yang dalam sushi.

Sebenarnya, sebelum Pak Olsen menjual salmonnya ke Jepang, masyarakat Jepang sudah mengonsumsi ikan salmon.

Bedanya dengan salmon yang saat ini diolah menjadi sushi, masyarakat Jepang awalnya mengonsumsi salmon dengan cara dimasak, baik digoreng maupun dipanggang dan bukannya menjadi neta untuk sushi.

Alasannya adalah karena salmon yang dikonsumsi oleh masyarakat Jepang adalah salmon yang berasal dari perairan Pasifik.

Baca Juga: Benteng yang Namanya Seperti Ibu Kota Belanda Ini Letaknya di Ambon

Nah, salmon yang ditangkap dari perairan Pasifik ini mengandung parasit atau beberapa jenis penyakit, teman-teman.

Itulah sebabnya salmon yang mereka tangkap dari perairan Pasifik ini harus dimasak lebih dulu untuk menghilangkan berbagai parasit pada ikan.

Hal inilah yang menyebabkan di Jepang sebenarnya tidak ada sushi salmon dengan irisan salmon mentah.

Selain itu, masyarakat Jepang juga menganggap ikan salmon sebagai ikan yang murah dan menjadi pilihan ikan terakhir.