Sungai Sugar yang dikatakan diseberangi mereka adalah Galaksi Bima Sakti, nih, teman-teman.
Akhirnya, persimpangan dari kedua bintang itu melahirkan pengetahuan yang kemudian berkembang menjadi festival Tanabata.
Dalam bahasa Inggris, Tanabata berarti Evening of the Seventh atau Malam Ketujuh.
Inilah sebabnya festival Tanabata selalu dilakukan setiap tanggal tujuh atau hari ketujuh di bulan tujuh atau bulan Juli.
Baca Juga: Boneka Khas Rusia Ini Rupanya Terinspirasi dari Negara Lain, lo!
Apa yang Dilakukan saat Festival Tanabata?
Peristiwa pertemuan Orihime dan Hikoboshi kemudian dirayakan secara meriah dan besar-besaran oleh warga Jepang dengan mengadakan festival Tanabata.
Namun apa yang dilakukan selama festival berlangsung, ya?
Selain untuk merayakan pertemuan antara Orihime dan Hikiboshi, Tanabata juga dilakukan untuk mengirimkan permohonan mereka sendiri ke langit.
Salah satu acara yang selalu dilakukan saat festival Tanabata adalah menuliskan keinginan di secarik kertas kecil yang disebut tanzaku.
Baca Juga: Di India, Ada Kuil Hindu yang Megah dan Berwarna-Warni, Seperti Apa, ya?
Tanzaku kemudian digantungkan pada pohon bambu yang menjadi dekorasi saat festival.
Setelah banyak permohonan yang digantungkan, pohon bambu kemudian dipasang di sungai atau dibakar setelah festival berlangsung.
Pohon bambu digunakan untuk menggantungkan permohonan karena bambu memiliki kecenderungan untuk tumbuh lurus dan tinggi.
Selain itu, bambu juga memiliki cabang yang membentang ke atas, sehingga permohonan yang digantungkan akan terbawa ke surga karena ditiup angin.
Baca Juga: Selain Batik, Inilah 5 Daerah di Indonesia Penghasil Kain Tenun
Masyarakat Jepang juga mempercayai tanaman bambu bisa mengusir serangga dan melindungi tanaman padi, sehingga melambangkan harapan hasil panen yang melimpah.