Namun, ada beberapa orang yang memiliki sistem imun yang lebih sensitif atau lebih peka dibandingkan orang lain. Kondisi itu membuat sistem imun cenderung bereaksi pada benda asing yang mungkin tidak berbahaya.
Pada alergi hewan, misalnya sistem imun bereaksi melindungi tubuh dari protein yang ada di air liur, urin, atau serpihan kulit yang menempel di bulu hewan.
Serpihan kulit yang mengelupas di bulu hewan itu yang paling sulit dihindari, teman-teman.
Bulu Bukan Penyebab Alergi Hewan
Sebagian orang mempercayai bahwa penyebab alergi kucing atau alergi anjing adalah bulu hewan itu.
Sebenarnya bukan begitu, lo, teman-teman. Penyebab alergi kucing atau alergi anjing adalah sel atau serpihan kulit mati hewan yang terperangkap di bulunya yang padat.
Nah, ketika hewan seperti anjing atau kucing dielus atau disisir bulunya, alergen yang berupa sel kulit mati itu pun jadi bisa terbang ke udara di sekitarnya.
Ini membuat orang yang memiliki sistem imun yang sensitif bisa menghirup udara yang mengandung serpihan kecil kulit hewan itu sehingga timbul reaksi alergi di tubuhnya.
Alergen (penyebab alergi) yang ada dalam air liur, urin, maupun serpihan sel kulit mati hewan itu tidak mudah hilang karena angin, lo.
Alergen itu ada di udara, di furnitur, juga di dinding, teman-teman.
Makanya, orang dengan alergi kucing atau alergi anjing juga harus berhati-hati masuk ke ruangan yang sebelumnya disinggahi kucing atau anjing, meskipun kucing atau anjingnya sedang tidak ada di ruangan itu, teman-teman.
Baca Juga: Selain Karena Digigit Nyamuk, Bentol Juga Timbul Saat Alergi, Kenapa, ya?