Bobo.id – Apa di antara teman-teman ada yang memiliki alergi tertentu pada hewan peliharaan?
Ada orang yang alergi kucing, ada yang alergi anjing, atau mungkin alergi pada hewan lainnya.
Alergi kucing dan alergi hewan adalah dua alergi binatang yang paling umum terjadi.
Kira-kira apa penyebab seseorang alergi kucing atau alergi anjing, ya?
Fungsi Sistem Imun Manusia
Meski alergi hewan yang umum terjadi adalah alergi kucing dan alergi anjing, hewan yang menyebabkan alergi tidak selalu hewan berbulu, lo. Karena sebenarnya bukan bulu yang menyebabkan seseorang mengalami alergi.
Hewan seperti amfibi, serangga, ikan, atau burung juga bisa terjadi. Apa sebabnya, ya?
Alergi merupakan reaksi sistem imun tubuh pada suatu senyawa di lingkungan tertentu.
Bagi sebagian orang senyawa itu mungkin tidak menimbulkan dampak apapun, namun ada reaksi yang terjadi pada orang yang memiliki alergi pada senyawa itu.
Sistem imun adalah sistem yang melindungi tubuh kita dari berbagai benda asing yang masuk ke tubuh.
Karenanya, sistem imun memproduksi antibodi, protein yang menemukan dan membasmi benda asing yang mungkin membawa penyakit.
Alergi Karena Sistem Imun yang Sensitif
Idealnya, sistem imun akan bereaksi ketika tubuh dimasuki zat asing yang berbahaya atau membawa penyakit, teman-teman.
Baca Juga: Ada Orang yang Alergi Gluten, Apa Itu Gluten? Ayo, Kita Cari Tahu!
Namun, ada beberapa orang yang memiliki sistem imun yang lebih sensitif atau lebih peka dibandingkan orang lain. Kondisi itu membuat sistem imun cenderung bereaksi pada benda asing yang mungkin tidak berbahaya.
Pada alergi hewan, misalnya sistem imun bereaksi melindungi tubuh dari protein yang ada di air liur, urin, atau serpihan kulit yang menempel di bulu hewan.
Serpihan kulit yang mengelupas di bulu hewan itu yang paling sulit dihindari, teman-teman.
Bulu Bukan Penyebab Alergi Hewan
Sebagian orang mempercayai bahwa penyebab alergi kucing atau alergi anjing adalah bulu hewan itu.
Sebenarnya bukan begitu, lo, teman-teman. Penyebab alergi kucing atau alergi anjing adalah sel atau serpihan kulit mati hewan yang terperangkap di bulunya yang padat.
Nah, ketika hewan seperti anjing atau kucing dielus atau disisir bulunya, alergen yang berupa sel kulit mati itu pun jadi bisa terbang ke udara di sekitarnya.
Ini membuat orang yang memiliki sistem imun yang sensitif bisa menghirup udara yang mengandung serpihan kecil kulit hewan itu sehingga timbul reaksi alergi di tubuhnya.
Alergen (penyebab alergi) yang ada dalam air liur, urin, maupun serpihan sel kulit mati hewan itu tidak mudah hilang karena angin, lo.
Alergen itu ada di udara, di furnitur, juga di dinding, teman-teman.
Makanya, orang dengan alergi kucing atau alergi anjing juga harus berhati-hati masuk ke ruangan yang sebelumnya disinggahi kucing atau anjing, meskipun kucing atau anjingnya sedang tidak ada di ruangan itu, teman-teman.
Baca Juga: Selain Karena Digigit Nyamuk, Bentol Juga Timbul Saat Alergi, Kenapa, ya?
Selain sel kulit mati yang terhirup dari udara, alergen pada air liur juga bisa mengenai seseorang ketika hewan peliharaan itu menjilat mereka.
Jika kita tidak alergi kucing, reaksi alergi juga bisa terjadi ketika kucing yang bermain di luar membawa alergen lain di bulunya, seperti serbuk sari atau jamur.
Gejala Alergi Kucing atau Alergi Anjing
Seseorang yang mengalami reaksi alergi kucing atau anjing mungkin akan mengalami gejala seperti mata atau hidung yang berair.
Kemudian gejala lainnya adalah masalah pernapasan, seperti sesak napas, bersin dan batuk, hingga napas pendek.
Ada juga yang mengalami gejala berupa ruam di wajah atau leher, bahkan juga membuat asma kumat.
Cara terbaik supaya reaksi alergi tidak terjadi adalah dengan tidak mendekati sumber alerginya, teman-teman.
Karenanya, kalau kamu alergi pada kucing atau anjing, lihat dari jauh saja supaya tidak mengalami gejala alergi, ya.
Baca Juga: Lucunya Sheep Cat, Kucing 'Berbulu Domba' yang Terkenal di Internet, Pernah Lihat?
Yuk, lihat video ini juga!