Dongeng Anak: Semedi Kucing

By Sarah Nafisah, Rabu, 9 Oktober 2019 | 17:49 WIB
Dongeng Anak: Semedi Kucing (Dongeng Anak: Semedi Kucing)

Si Petapa akhirnya mengerti. Setelah mengamati kebiasaannya itu, Chelababa rupanya salah menduga.

Pikir Chelababa, agar bisa bersemedi dengan khusyuk, orang harus mengikat kucing pada tiang.

Chelababa lalu mengharuskan murid-muridnya mengikuti peraturan itu. Si Petapa terus berdiri di depan Chelababa sampai muridnya itu membuka mata.

Chelababa masih mengenali gurunya. Ia pun berteriak menyambut si Petapa.

Tapi, si Petapa berkata, "Jangan keras-keras. Aku tak ingin orang lain tahu aku ada di sini. Karena malam ini juga aku harus pergi lagi."

Baca Juga: Kurang Baik untuk Tubuh, Apa Saja Dampak Tidur Tengkurap, ya? #AkuBacaAkuTahu"Saya ikut Guru. Tolonglah, izinkan saya ikut," kata Chelababa sambil mencucurkan airmata. Si Petapa melihat kesungguhan dan ketulusan Chelababa.

Akhirnya ia berkata, "Baiklah, temui aku seminggu lagi. Kau tunggu aku di sebelah bukit ini. Tapi, kamu harus pergi sendirian. Kamu juga harus berkata pada semua muridmu bahwa zaman bersemedi dengan mengikat kucing di tiang telah selesai.

Mulai sekarang, mereka dapat bersemedi tanpa kucing lagi," kemudian si Petapa pergi meninggalkan Chelababa.Seminggu kemudian, Chelababa menemui gurunya di sebelah bukit. Ia mengikuti si Petapa mengembara.

Namun, sebelumnya ia telah mengumumkan bahwa cara bersemedi dengan kucing telah selesai. Dengan demikian, pasar kucing pun bubar.

(Diceritakan kembali oleh Eko Cahyono)

Baca Juga: Mulai Sekarang, Stop Memegang Ponsel saat Olahraga Lari, Ini Sebabnya

#GridNetworkJuara

Tonton video ini, yuk!