Hojicha Termasuk Jenis Teh Hijau Jepang, Apa Bedanya dengan Matcha dan Green Tea? #AkubacaAkuTahu

By Tyas Wening, Kamis, 10 Oktober 2019 | 18:00 WIB
Daun teh hijau yang sudah dipanggang menjadi hojicha (Wikipedia.org)

Namun teh hojicha aman dikonsumsi anak-anak seperti kita, nih.

Proses pemanggangan pada suhu tinggi untuk membuat kafein dalam teh hojicha menguap dan menurunkan kadarnya.

Selain rendah kafein, teh hojicha juga memiliki rasa yang lebih lembut jika dibandingkan dengan teh hijau lainnya.

Berbeda dengan green tea yang meninggalkan rasa pahit dan asam di mulut setelah diminum, teh hojicha tidak meninggalkan rasa tadi di mulut.

Baca Juga: Suka Minum Susu? Perhatikan Ini Saat Membeli Susu Kemasan, ya!

Hal ini disebabkan karena proses pemanggangan dengan suhu tinggi juga menghilangan kandungan katekin dalam teh yang biasanya memberi rasa asam atau pahit pada teh.

Nah, kalau teman-teman mencicipi teh hojicha, maka kamu akan sedikit merasakan rasa karamel atau rasa seperti sesuatu yang dipanggang, tapi sangat lembut.

Karena rasanya yang lembut inilah, teh hojicha banyak disajikan sebagai minuman setelah makan malam atau sebelum tidur.

Baca Juga: Terbuat dari Bahan yang Hampir Sama, Apakah Mi Termasuk Pasta?

Teh Hojicha Sudah Populer Sejak Tahun 1920-an

Awal mula munculnya teh hojicha adalah sekitar tahun 1920-an di Kyoto, Jepang, saat pedagang teh mulai memanggang daun teh di atas arang.

Cara ini dipercaya sebagai salah satu cara pedagang teh memanfaatkan daun teh yang tersisa setelah proses pemilihan daun teh.

Pemanggangan daun teh ini ternyata menghasilkan aroma yang sedap dan disukai banyak orang, lo.

Nah, sejak saat itulan teh yang dikeringkan dengan cara dipanggang jadi teh yang memiliki banyak peminat.

Yuk, banyak membaca agar informasi dan pengetahuan kita bertambah!

#GridNetworkJuara

Tonton video ini juga, yuk!