Dongeng Anak: Kue Ulang Tahun

By Sarah Nafisah, Rabu, 23 Oktober 2019 | 18:00 WIB
Dongeng Anak: Kue Ulang Tahun (Dok. Majalah Bobo)

Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu dongeng anak hari ini, ya?

Dongeng anak hari ini berjudul Kue Ulang Tahun.

Yuk, langsung saja kita baca dongeng anak hari ini!----------------------------------------

Baca Juga: Dongeng Anak: Nenek Kiri dan Kucingnya

Di sebuah rumah kecil bercat putih, tinggallah gadis kecil bernama Jane, la hidup bersama Ibu, Ayah, dan adik bayi laki-laki. Suatu pagi, Jane melompat dari atas tempat tidur sambil tertawa-tawa. Ia juga menyanyikan lagu-lagu yang riang. Burung merah datang dan melihatnya.

"Mengapa kau sangat bahagia pagi ini?" tanya burung merah. "Burung merah, hari ini aku berulang tahun!" ucap Jane.

"Usiaku kini tujuh tahun. Dan aku akan mempunyai kue ulang tahun dengan lilin-lilin."

Baca Juga: Dongeng Anak: Asal Mula Jambi

"Wah, ini kabar bagus!" burung merah berciap-ciap. Ia suka berita bagus. Burung merah segera terbang kesana dan kemari. "Ini hari ulang tahun Jane! Ia akan punya kue ulang tahun yang indah!" seru burung merah. Ibu Jane membuat kue, Jane membantu, dan adik laki-laki Jane hanya menonton. Kue itu sangat indah. Berwarna kuning dengan krim putih. Di atas krim putih itu akan diletakkan kacang cokelat dan ceri. Jane menaruh kacang dan ceri di atas kue. Ibu Jane mengambil tujuh lilin merah jambu dan satu lilin putih yang tinggi.

"Satu untuk tiap tahun dan satu untuk tumbuh dewasa," kata ibu Jane.

"Sangat indah! Kue yang sangat mengagumkan!" teriak Jane. "Bagaimana jika aku merayakan pesta ulang tahun?" "Kue ini tentu akan tampak lebih indah di pesta," kata ibunya.

Baca Juga: Anak-Anak Bisa Terserang Heat Stroke, Ini Gejala dan Cara Mengatasinya

"Kue yang indah seperti ini butuh teman untuk memakannya," ucap Jane sambil melihat kuenya.

Tetapi tidak ada rumah di dekat rumah kecil bercat putih milik Jane. Berarti tidak ada orang yang bisa diundang untuk datang ke pesta Jane. Ibu Jane mengambil adik bayi dan duduk di serambi depan.

"Hmm, terpaksa aku hanya bisa melihat kue ulang tahunku yang indah ini," keluh Jane. Namun tiba-tiba Jane mendengar suara di jendela dapur. Ada tupai abu-abu duduk di sana. "Kamu mau apa, tupai?" tanya Jane.

Baca Juga: Mengapa Minum Susu di Malam Hari Bisa Membuat Kita Mengantuk?

"Kacang! Kacang! Kacang dari kue ulang tahun yang indah," ucap tupai. Jane mengambil kacang dari kuenya. Lalu memberikannya kepada tupai abu-abu kecil.

"Selamat ulang tahun!" ucap si tupai sambil menggoyang ekornya sebelum dia pergi.

Kini Jane melihat hidung yang sangat kecil di pojok dapur. Di sana ada tikus muda. "Kamu mau apa, tikus kecil?" tanya Jane.

"Remah-remah! Remah-remah! Remah-remah dari kue ulang tahun yang indah," cicit tikus.

Baca Juga: Suhu Panas di Indonesia Bisa Sebabkan Heat Stroke, Ini Cara Mencegahnya

"Tidak ada remah-remah di kueku," ucap Jane. Tetapi Jane memotong kuenya, dan memberikan remah-remahnya kepada tikus kecil.

"Selamat ulang tahun!"

cicit si tikus, lalu pergi.

Tak lama kemudian, terdengar suara keras di serambi belakang. "Triptrap! Trip-trap! Trip-trap!" Suara itu terdengar seperti palu. Jane pergi menuju pintu dan membukanya. Di sana berdiri Bili si kambing tua yang tinggal di padang rumput bawah jalan.

"Kau mau apa, Bili kambing?" tanya Jane.

"Lilin! Lilin! Lilin dari kue ulang tahun yang indah," jawab si kambing.

Baca Juga: Daging Buah Alpukat Bernutrisi untuk Kucing, tapi Kenapa Batang, Daun, dan Kulitnya Justru Beracun?

"O...sayangku!" ucap Jane, lalu mengambil lilin dari kuenya dan memberikannya kepada Bili kambing. "Kamu juga temanku di ulang tahun ini," ucap Jane. "Di hari ulang tahun ini aku ingin berbaik hati kepada semua temanku." Billi segera mengunyah lilin-lilin itu.

Sesaat kemudian terdengar lagi ketukan dari arah belakang. Di sana telah berdiri babi gemuk berwarna merah jambu.

"Kau mau apa?" ucap Jane.

"Kamu mau sesuatu dari kue ulang tahunku?"

Baca Juga: Selain Menghangatkan Tubuh, Jahe Juga Bisa Meredakan Gejala Asma

"Aku mau sesuatu dari semuanya," ucap si babi. "Kacang seperti yang didapat tupai.

Remah-remah seperti yang tikus dapatkan. Dua lilin seperti yang kambing dapatkan. Dan salah satu dari ceri yang lezat".

"Hahaha, kamu memang aneh!" Jane tertawa, lalu memberi babi itu kacang, remah-remah, dan ceri. Juga dua batang lilin. Dengan cepat si babi melahap semuanya. Ketika tiba saatnya makan malam, Jane menyalakan empat lilin merah jambu.

"Ibu rasa tadi ada tujuh lilin merah jambu," ucap ibunya.

Baca Juga: Kebanyakan Pasta Gigi Memiliki Rasa Mint, Apa Alasannya, ya? #AkuBacaAkuTahu

"Ini tinggal empat," ucap Jane, dia menghitung lilin itu. "Satu untuk Ayah, satu untuk Ibu, satu untuk adik bayi, dan satu untukku! Jadi ada empat!" Jane meniup lilin ulang tahun.

"Selamat ulang tahun!" Ibu, Ayah, dan adik bayinya bernyanyi.

"Selamat ulang tahun!" burung merah bernyanyi. "Lihat, siapa yang datang ke pesta ini!"

Tupai, tikus, kambing dan babi muncul di depan pintu.

Baca Juga: Benarkah Gigi Gingsul Sering Menyebabkan Sariawan? #AkuBacaAkuTahu

"Selamat ulang tahun Jane!" mereka berteriak.

Jane segera menyebar remahremah untuk teman-temannya. Ia kemudian memotong kue ulang tahun yang indah. Jane, Ayah, Ibu dan adik bayinya lalu njemakan kue itu. Burung merah tetap bernyanyi. "Ini adalah pesta ulang tahun terbaik yang aku hadiahkan kepada Jane!" ucapnya dan dia tetap bernyanyi.

(Dari The Birthday Cake and Other Stories to Enjoy, diterjemahkan oleh Gita Ayu)

Baca Juga: Ada yang Berwarna Merah Darah, Ini 4 Danau, Sungai, dan Kolam Unik di Dunia!

#GridNetworkJuara

Tonton video ini, yuk!