Suatu hari, Else mendengar cerita pengalaman dari salah satu petani yang juga merupakan tetangganya.
Petani itu bercerita bahwa kakinya terasa gatal-gatal setiap kali menjemur padi. Petani itu juga merasa panas karena bekerja di bawah sinar Matahari.
Petani itu juga harus bekerja keras supaya gabah bisa kering dengan cepat dan merata.
Nah, dari cerita itulah, Else berpikir untuk membuat sebuah alat untuk mengorak-arik gabah yang bisa dikendalikan dengan ponsel.
Baca Juga: Banyak yang Beralih ke Nasi Merah, Perlukah Kita Ganti Nasi Putih dengan Nasi Merah?
Dengan alat ini, petani tidak perlu bekerja di bawah sinar Matahari untuk mengorak-arik gabah karena robot ini bisa dikendalikan dari jarak jauh.
Selain itu, para petani pun tidak perlu lagi merasakan gatal di kaki karena tidak perlu melakukan kontak langsung dengan gabah.
Robot Orak-arik Gabah ini diharapkan bisa memajukan pertanian di daerah-daerah di Indonesia, khususnya di Kabupaten Ponorogo sebagai daerah asal Else.
Baca Juga: Nasi Putih, Nasi Merah, dan Nasi Cokelat, Mana yang Lebih Baik untuk Tubuh?
Lihat video ini juga, yuk!