Badai Saat Ini Dianggap 3 Kali Lebih Kuat dari 100 Tahun Lalu, Apa Sebabnya, ya?

By Tyas Wening, Jumat, 15 November 2019 | 17:05 WIB
Pohon palem dan badai. (PXhere)

Luas Badai yang Merusak Semakin Meningkat

Penelitian mengenai badai yang semakin merusak karena kekuatannya meningkat juga didaptakan dari luar wilayah yang dirusak oleh badai.

Para peneliti menyimpulkan bahwa frekuensi topan yang paling merusak sudah meingkat 330 persen selama 100 tahun terakhir.

Sedangkan badai sedang dengan luas 130 kilometer persegi atau kurang meningkat 140 persen setiap abad.

Badai terburuk yang terjadi di Amerika, yaitu badai Katrina dan Harvey, keduanya melebihi luas badai terburuk, yaitu lebih dari 4.990 kilometer persegi.

Baca Juga: Hati-Hati! Ini Ciri-Ciri dan Tanda Datangnya Angin Puting Beliung

Badai Belum Tentu Disebabkan oleh Perubahan Iklim

Badai yang lebih luas dan memiliki kekuatan tiga kali lebih besar belum bisa disimpulkan oleh peneliti disebabkan oleh perubahan iklim, nih.

Namun pemanasan yang terjadi secara keseluruhan membuat badai lebih sering terjadi dan lebih merusak dibandingkan yang seharusnya terjadi.

Penyebabnya adalah karena laut menyerap 93 persen panas ekstra yang terperangkap oleh gas rumah kaca yang ada di atmosfer. Nah, badai menggunakan air yang hangat ini sebagai bahan bakar.

Tahukah kamu? Kenaikan suhu air laut, bahkan kurang dari satu derajat Celcius bisa meningkatkan kecepatan angin sekitar 24 sampai 32 kilometer per jam.

Baca Juga: Suhu Panas di Indonesia Bisa Sebabkan Heat Stroke, Ini Cara Mencegahnya