Bobo.id – Apa di antara teman-teman ada yang pernah mengunjungi Toraja Utara? Atau mungkin ada teman-teman yang bertempat tinggal di Toraja Utara?
Kabupaten Toraja Utara terletak di Sulawesi Selatan.
Tahukah kamu? Di Kabupaten di Toraja Utara, ada sebuah situs warisan budaya dunia yang mirip dengan Stonehenge di Inggris.
Yuk, kita cari tahu!
Baca Juga: Stonehenge, Situs Batu Besar yang Melingkar
Menhir di Bori’ Kalimbuang yang Mirip Stonehenge
Bori’ Kalimbuang adalah salah satu situs warisan budaya dunia yang diakui oleh UNESCO.
Bori’ Kalimbuang ini letaknya di Jalan Poros Barana’, Pangli, Kelurahan Bori, Kecamatan Sesean, Kabupaten Toraja Utara.
Obyek wisata Bori’ Kalimbuang ini sudah ada sejak 1718, lo. Tempat itu letaknya tidak terlalu jauh dari ibu kota kecamatan Toraja Utara, yaitu Rantepao.
Oh iya, Bori’ Kalimbuang disebut mirip dengan Stonehenge yang ada di Inggris karena sama-sama memiliki batu-batu yang tegak berdiri dengan berbagai ukuran.
Batu-batu itu disebut menhir, teman-teman. Di Bori’ Kalimbuang, kira-kira ada 102 menhir.
Batu menhir yang ada di Bori’ Kalimbuang itu bukan ada di sana secara alami, melainkan dibentuk dan ditanam dalam tanah.
Pembentukan dan penanaman batu itu juga hanya dilakukan oleh orang tertentu saja, lo.
Baca Juga: 5 Permainan Tradisional dari Sulawesi Utara, Ada yang Sama dengan Permainan di Daerahmu?
Ada Apa Lagi di Bori’ Kalimbuang?
Selain ada menhir, di sana juga ada rumah adat Toraja, yaitu rumah Tongkonan.
Kemudian ada juga Balakkayan atau rumah panggung khas Toraja.
Balakkayan ini adalah tempat untuk membagikan daging sembelihan kerbau atau babi yang disembelih dalam ritual Mantunu Tedong dalam upacara kematian Rambu Solo'.
Saat ritual itu, pembagian dagingnya diurutkan dari orang yang paling penting sampai hingga warga biasa. Namun semua orang akan mendapatkan bagian daging masing-masing.
Di Bori’ Kalimbuang juga ada Lakkian yang jadi tempat persemayaman jenazah saat upacara Rambu Solo'.
Bentuk bangunan Lakkian ini mirip dengan Tongkonan, bedanya Lakkian ukurannya lebih kecil dan tidak berdinding.
Di Lakkian, ada dua lantai, di lantai pertama ada tempat duduk untuk keluarga yang berduka. Kemudian jenazah disemayamkan di lantai dua Lakkian selama upacara berlangsung.
Kita juga bisa melihat bagian dari adat Toraja lainnya, seperti kuburan batu, tanduk kerbau di Tongkonan, hingga makam bayi.
Di Toraja, makam bayi ini berbeda dengan tempat lain. Jenazah yang masih bayi disemayamkan di dalam batang pohon Tarra yang sudah dilubangi.
Kemudian setelah dimasukkan, bagian lubang itu ditutup dengan ijuk.
Pohon Tarra yang digunakan untuk makam bayi itu memiliki banyak getah. Menurut kepercayaan dalam budaya Toraja, nantinya getah itu menggantikan air susu ibu untuk bayi yang sudah meninggal.
Wah, dengan mengunjungi Bori’ Kalimbuang, kita jadi bisa belajar berbagai budaya dan adat istiadat Suku Toraja. Apa kamu ingin berkunjung ke sana juga?
Baca Juga: Rambu Solo, Upacara Adat Tana Toraja yang Dikenal Dunia
Yuk, lihat video ini juga!