Karena itulah kemarin siang ia heran melihat tiga orang teman sekolahnya, Hem, Dodi, dan Nanang, melintas. Mereka masih mengenakan seragam. Hampir satu jam mereka terlambat tiba di rumah. Tanpa berpikir panjang, Tio berteriak memanggil mereka, "Hoi, belum sampai di rumah tuh?!" serunya.
Ketiga temannya membalas sapaannya beramai-ramai. "Mampir di kantin sekolah!" Hem menjelaskan. "Menghabiskan nasi kuning bungkus Bu Kantin! Sedaaap!" Dodi menambahkan. Nanang berseru nyaring, "Aku yang mentraktir mereka! Aku lagi banyak uang nih, Tio!" Ketiga temannya itu berhenti di pintu pagar. "Masuklah!" ajak Tio sambil tetap membilas piring serta perabot lain yang sudah disabuninya.
Baca Juga: Suka Mengigau saat Tidur? Coba Cara Ini untuk Menghindarinya, yuk!
"Kamu sedang apa?" Tanya Nanang dengan keras dari pagar.
"Cuci piring," sahut Tio ringan.
"Cuci piring?" dua orang temannya bertanya bersamaan dan mulai tertawa-tawa.
"Biasa. Ini tugasku," kata Tio. Dia lalu mengulang ajakannya agar teman-temannya mampir. Ketiga-tiganya menolak. Sebelum pergi, Nanang berteriak, "Nanti sore ke warung pojok, ya! Giliran kutraktir kamu!"