Ada juga warna bernama ultramarine, yang bahan pigmennya hanya bisa ditambang di Afganistan.
Warna ini terbuat dari lapis lazuli, yang merupakan batu permata dan merupakan bentuk pigmen paling murni.
Kesulitan-kesulitan dalam mendapatkan pigmen yang berkualitas inilah salah satu penyebab mahalnya harga cat minyak.
Baca Juga: 5 Buah Asli Asia Tenggara Ini Punya Banyak Manfaat Kesehatan
Pengolahan Pigmen dan Bahan Campuran Menjadi Cat Minyak Juga Sulit
Tidak hanya untuk mendapatkan pigmen yang berkualitas, proses pengolahan dan pencampuran pigmen dengan bahan campuran lainnya juga menjadi proses penting pembuatan cat minyak.
Dalam pembuatan cat minyak, harus melalui tiga jenis penggilingan dan pencampuran.
Pada tahap pertama, penggilingan dilakukan menggunakan aluminium, kemudian dilanjutkan menggunakan penggiling baja, dan yang terakhir menggunakan granit atau marmer.
Selain itu, bahan pencampur dan cara yang dilakukan untuk setiap pigmen berbeda-beda.
Baca Juga: Olahraga Mengeluarkan Keringat, Bolehkah Melakukan Olahraga di Ruangan Ber-AC?
Suatu warna akan membutuhkan minyak lebih banyak, tapi ada juga yang membutuhkan lebih sedikit minyak.
Beberapa pigmen juga harus digiling sampai tingkat kehalusan tertentu, sehingga cat minyak bisa lebih kasar atau lebih halus dibandingkan yang lainnya.
Hal ini disebabkan karena proses penggilingan akan memengaruhi warna dari setiap warna cat minyak.
Baca Juga: Sering Mengalami 5 Masalah Kesehatan Ini? Ternyata Bisa Disebabkan Karena Kurang Sayur dan Buah
Proses penggilingan warna yang dilakukan terlalu lama atau terlalu sebentar akan mengubah warna, misalnya ingin membuat warna biru, tapi justru menjadi terlihat lebih ungu.
Setelah cat minyak selesai diolah pun masih dibutuhkan proses pengujian, untuk mengukur ketahanan, konsistensi warna, dan ketepatan cahaya pada cat minyak.
Tonton video ini juga, yuk!