Cerpen Anak: Pengarang Kecil yang Kecewa

By Sarah Nafisah, Jumat, 6 Desember 2019 | 18:00 WIB
Cerpen Anak: Pengarang Kecil yang Kecewa (Dok. Majalah Bobo)

Para pemenang mendapat hadiah dan membacakan karya masing-masing. Pak Awang memberikan komentar dan pujian. Namun, Lala sudah tidak bisa berkonsentrasi. Hatinya diliputi kekecewaan.

Padahal karya kawan-kawannya itu sangat menarik. Gunawan menceritakan bagaimana ia berjualan stiker, Santi mengupas tentang nenek tua yang kesepian di Panti Werdha dan akhirnya Santi memutuskan untuk menjenguknya dua minggu sekali walaupun nenek itu bukan nenek kandungnya. Keke menceritakan bagaimana dompetnya jatuh dan anak gelandangan mengembalikannya. Mirah bercerita tentang kekayaan laut dan Reno menganjurkan anak-anak membuat sumur resapan secara sederhana.

Baca Juga: Atasi Diare sampai Cegah Diabetes, Inilah 5 Manfaat Daun Jambu Biji

Ketika bel pulang berbunyi dan anak-anak berhamburan pulang, Lala menemui Pak Awang dan menanyakan mengapa karangannya tidak termasuk dalam lima karya terbaik.

"Karanganmu bagus, Lala, tapi Bapak hams memilih lima karya. Dan topik yang kamu angkat tentang ibu sakit sudah sering ditulis. Bukan tidak boleh, tapi harus ada sesuatu yang lain tentang ibu sakit yang menarik hati pembaca. Bukan hanya sekedar kamu merawat dan membelikan bunga," demikian kata Pak Awang.

"Apakah saya tidak berbakat mengarang, Pak? Sebenarnya saya ingin jadi pengarang!" tanya Lala.