"Pernah di desaku ada kasus pencurian domba. Dombanya satu, tapi yang mengaku memilikinya ada dua, yaitu Ujang dan Ihin. Mereka katakan nama domba mereka si Putin," demikian cerita Sadijah.
"Ketika banyak orang berkumpul di rumah Pak RT, aku juga ikut menonton. Sulitnya, orang sering melihat Ujang dan Ihin bersamasama menggembalakan ketujuh domba mereka. Jadi tidak jelas siapa yang punya tiga domba, dan siapa yang punya empat domba."
Anak-anak sangat tertarik.
"Pak RT berkali-kali meminta supaya mereka jujur saja, tapi keduanya tetap berkeras domba itu milik mereka," kata Sadijah.
Baca Juga: Selesai Olahraga? Hindari 5 Makanan Ini Supaya Olahraga Tidak Sia-Sia
"Lalu aku mengatakan bahwa aku tahu domba itu milik siapa dan Pak RT mengizinkan aku bertindak," kata Sadijah.
"Kalau sudah tahu domba itu milik siapa, bukan berarti kamu memecahkan kasus!" tiba-tiba Agus berkata.
"Tunggu dulu, Gus. Ceritanya belum selesai," kata Tino. la amat tertarik mendengar kisah detektif wanita itu.
"Aku belum tahu si Putih itu milik siapa, tapi aku tahu cara membuktikannya," kata saijah. "Domba itu lalu kumasukkan ke kamar tidur Pak RT."