"Gerrr," anak-anak tertawa. "Teruskan, teruskan!" terdengar suara Mirta.
"Kemudian kusuruh Ujang emanggil si Putih," Sadijah meneruskan. 'Putih, Putih, mari keluar!' begitu kata si Ujang."
"Kuamati reaksi si Putih. Ternyata si Putih diam saja. Jadi kemudian kuminta Ihin memanggil si Putih," sambung Sadijah, "dan Ihin pun berseru, 'Putih, klek, klek, klek, Putih, klek, klek, klek.' Suara klek, klek, klek itu ditirukan oleh sadijah dengan menggulung lidahnya ke atas.
"Nan, si Putih berlari ke luar kamar. Ihin menangkap dan menggendongnya. Orang orang bersorak dan mengejek Ujang. Ujang pun dinasihati oleh Pak RT dan penonton bubar," Sadijah mengakhiri ceritanya.
Baca Juga: Wah, 9 Makanan Ini Bisa Dimakan Sepuasnya! Ada Favoritmu?
Anak-anak bertepuk tangan.
"Cerita kasus lain lagi, dong!" pinta Mirta.
"Lainnya adalah kasus ketika adikku disuruh menjaga kambingkambing pamanku yang akan dibawa ke kota," kata Sadijah.
"Ah, tadi kasus domba, sekarang kambing. Memang tak ada yang lain, kok kasus hewan melulu?" tanya Dewi. Anak-anak tertawa. Namun Sadijah tidak marah. "Kalau kalian tak mau dengar, ya sudah," kata Sadijah. "Aku juga mau mendengar cerita Tino."
"Mau, mau! Ceritakanlah!" kata beberapa anak.