Bobo.id – Apa di antara teman-teman ada yang bercita-cita menjadi astronaut atau ilmuwan antariksa?
Teman-teman mungkin membayangkan keseruannya ketika roket diluncurkan, ya? Roket yang diluncurkan ke ruang angkasa ada yang membawa pesawat antariksa dan ada yang membawa satelit.
Peluncuran roket itu adalah hasil kerja para ilmuwan yang sudah memperhitungkan semuanya, mulai dari roket, perjalanan para astronaut, sampai titik peluncurannya.
Oh iya, apa kamu tahu? Roket ternyata, meluncurkan roket dari wilayah di dekat ekuator itu lebih baik, lo. Kita cari tahu alasannya, yuk!
Baca Juga: Lubang Hitam Berhasil Dipotret, Ingat-Ingat Peristiwa Antariksa yang Terjadi di 2019, yuk!
Peluncuran Roket di Dekat Ekuator
Coba kita ingat beberapa tempat peluncuran roket di dunia, yuk!
NASA memiliki tempat peluncuran roket di Florida, Amerika Serikat; ESA memiliki tempat peluncuran roket di Kourou, Guinea Prancis; dan ISRO memiliki tempat peluncuran di Sriharikota, India.
Jika teman-teman lihat di peta, tempat-tempat itu merupakan wilayah yang berdekatan dengan garis ekuator Bumi, teman-teman.
Ekuator atau garis khatulistiwa adalah garis khayal yang berada di tengah planet, yang membagi belahan Bumi bagian utara dan selatan.
Para ilmuwan antariksa sudah mempelajari dan menganalisis berbagai faktor untuk menemukan titik peluncuran roket yang tepat.
Salah satu hal yang dipertimbangkan saat ilmuwan meluncurkan roket adalah memastikan bahwa roket itu mendapatkan ‘dorongan’ sebanyak mungkin saat baru diluncurkan.
Revolusi dan Rotasi Bumi
Saat roket diluncurkan ke ruang angkasa, roket harus berputar mengelilingi Bumi dengan cepat, agar tidak tertarik kembali oleh gravitasi Bumi.
Bumi sendiri berrevolusi mengelilingi Matahari dengan kecepatan 108.000 kilometer per jam.
Kemudian, jika roket diluncurkan dengan arah yang sama dengan arah Bumi bergerak, ini semakin baik, teman-teman.
Bumi juga berrotasi atau berputar sesuai porosnya. Tapi apa teman-teman tahu? Kecepatan rotasi Bumi tidak sama di setiap bagian Bumi, lo.
Nah, kecepatan rotasi maksimal Bumi kita ada di area di bawah garis ekuator, yaitu sekitar 1.674 kilometer per jam.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Tidak Ada Bulan yang Mengorbit pada Bumi?
Memilih Ekuator Sebagai Tempat Peluncuran Roket
Karena Bumi berrotasi lebih cepat di area ekuator, maka para ilmuwan memilih wilayah di dekat ekuator sebagai tempat peluncuran roket.
Ini karena roket yang diluncurkan di dekat ekuator akan mendapatkan dorongan alami yang lebih besar, teman-teman. Sehingga, ini bisa menghemat anggaran untuk bahan bakar dan pendorong tambahan.
Selain di dekat ekuator, kebanyakan situs peluncuran roket di dunia juga berada di wilayah dekat laut.
Ini karena roket adalah mesin yang sangat berat dan banyak hal bisa terjadi saat peluncurannya.
Karenanya, para ilmuwan antariksa harus meminimalisir risiko yang mungkin terjadi dari peluncuran roket.
Salah satu kemungkinan yang terjadi adalah roket gagal meluncur saat berada di tengah-tengah penerbangan. Ini bisa menyebabkan puing-puing roket berjatuhan dari angkasa.
Oleh sebab itu, wilayah peluncuran roket di dekat lautan bisa meminimalisir risiko puing-puing roket menjatuhi wilayah tempat tinggal manusia.
Oh iya, meski roket paling baik diluncurkan dari daerah ekuator, ada juga satelit yang diluncurkan di stasiun antariksa yang tidak berdekatan dengan wilayah ekuator karena alasan tertentu, misalnya untuk mendapatkan orbit yang tepat.
Baca Juga: Indonesia yang Ada di Ekuator Cuacanya Panas, Mengapa Tidak Seperti Kutub yang Dingin?
Lihat video ini juga, yuk!