Bagaimana Cara Produsen Makanan Menentukan Tanggal Kedaluwarsa, ya?

By Avisena Ashari, Rabu, 29 Januari 2020 | 14:30 WIB
Ilustrasi tanggal kedaluwarsa (Bando26/Wikimedia Commons)

Jenis Tanggal Kedaluwarsa yang Dicantumkan Produsen Makanan

Dalam pemberian label tanggal produk, ada dua  jenis tanggal kedaluwarsa yang bisa dicantumkan, yaitu open dating dan closed dating.

Open dating biasanya diberikan pada produk makanan oleh pabrik atau penjual. Tanggal kedaluwarsa ini bergungsi untuk memberi informasi dan perkiraan produk ada pada kualitasnya yang terbaik.

Tanggal ini juga membantu pihak toko untuk memperkirakan berapa lama barang itu bisa dijual di tokonya.

Biasanya, tanggal kedaluwarsa open dating ini digunakan untuk produk daging, unggas, telur, dan produk olahan susu.

Kemudian closed dating adalah kode yang terdiri dari huruf dan angka yang dibuat oleh pabrik untuk menunjukkan waktu produksi makanan itu.

Biasanya, produk makanan yang menggunakan tanggal kedaluwarsa closed dates adalah produk makanan kalengan atau dalam kardus.

Baca Juga: Sebenarnya Gula Pasir Bisa Kedaluwarsa Tidak, ya? #AkuBacaAkuTahu

Haruskah Makanan Dibuang Saat Sudah Melewati Tanggal Kedaluwarsa?

Karena tanggal kedaluwarsa lebih mengacu pada kualitas makanan dan bukan keamanannya, tidak semua makanan yang melewati kedaluwarsa artinya sudah rusak atau tidak bisa dikonsumsi lagi.

Ada juga kok makanan yang masih bisa dikonsumsi setelah melewati tanggal kedaluwarsa. Tapi tentu saja kita harus memastikan tanda bahwa makanan atau minuman itu masih aman dikonsumsi.