Chikungunya Sebabkan Demam dan Nyeri Sendi Mirip DBD, Apa Itu Chikungunya?

By Iveta Rahmalia, Rabu, 12 Februari 2020 | 15:30 WIB
Ilustrasi nyamuk Aedes aegypty. (Noppharat05081977/iStockphoto)

Bobo.id – Apakah teman-teman pernah mendengar penyakit chikungunya atau flu tulang?

Baru-baru ini, diberitakan ada sekitar 70 orang di Tangerang Selatan yang terkena chikungunya sejak Januari 2020. Tepatnya di RW 10 Kampung Rawa Lele, Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan.

Penderitanya mengalami demam dan nyeri sendi, mirip Demam Berdarah Dengue (DBD).

Sebenarnya, apa itu chikungunya? Yuk, cari tahu asal-usulnya!

Flu Tulang

Chikungunya adalah virus yang ditularkan melalui nyamuk. Penyakit ini juga dikenal dengan nama flu tulang di Indonesia.

Dikutip dari Kompas.com, chikungunya dan DBD disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti.

Dampak chikungunya tidak sehebat DBD, tapi tetap bisa sebabkan infeksi yang parah.

Penderita chikungunya biasanya akan menderita demam dan nyeri sendri tiba-tiba di awal.

Baca Juga: Waspada Nyamuk Demam Berdarah, Ini Ciri dan Tempat Persembunyiannya!

Asal-usul Chikungunya

Dilansir dari laman World Health Organization, virus ini pertama kali teridentifikasi selama wabah pada tahun 1952 di Tanzania.

Virusnya adalah virus Ribonucleic Acid (RNA) yang termasuk dalam genus alphavirus keluarga Togaviridae.

Bersumber dari Hellosehat.com, nama chikungunya sendiri berasal dari sebuah kata dalam bahasa Kimakonde yang kurang lebih berarti melengkung.

Artinya, nama ini menggambarkan tampilan fisik penderita yang biasanya mengalami pembungkukan akibat nyeri sendi (arthalgia) yang disebabkan oleh virus ini.

Chikungunya telah teridentifikasi di lebih dari 60 negara di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja di semua rentang usia dan jenis kelamin.

Tanda-tanda dan Gejala Chikungunya

Umumnya, kemunculan chikungunya biasanya ditandai dengan berbagai gejala seperti:

Baca Juga: Malaria Salah Satu Penyakit Berbahaya, Kenali 4 Jenis Malaria, yuk!

Kadang-kadang, gejala chikungunya juga disertai ruam seperti campak, mata merah, mual, dan muntah. 

Gejala-gejala ini biasanya muncul di antara 3-7 hari setelah digigit nyamuk, umumnya nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopicttus.

Kedua jenis nyamuk ini cenderung menggigit manusia di siang dan malam hari.

Biasanya sebagian besar orang yang terinfeksi akan merasa lebih baik dalam waktu seminggu.

Namun, sebagian lainnya bisa mengalami nyeri sendi selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

Apa yang Membuat Seseorang Berisiko Terkena Chikungunya?

Chikungunya bisa menyerang siapa saja, baik perempuan maupun laki-laki. Beberapa hal ini bisa meningkatkan risiko seseorang terkena chikungunya:

Kalau teman-teman mulai merasakan gejala-gejala ini, sebaiknya segera bilang orang tua dan pergi ke dokter, ya!

Baca Juga: Ikan Cupang Banyak Dicari untuk Mengurangi Demam Berdarah, Bagaimana Caranya?

Lihat juga video ini, yuk!