Pertama, bagian otak yang disebut amygdala menjadi aktif. Ini memberikan sinyal untuk mengaktifkan hormon catecholamine dan kortisol.
Senyawa-senyawa itu meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, teman-teman.
Saat itu terjadi, tubuh jadi terasa lebih berenergi.
Darah juga mengalir dari saluran pencernaan ke bagian kepala, tangan, dan kaki kita. Sehingga orang yang marah bisa memiliki energi lebih.
Perubahan yang Terjadi di Tubuh Jika Terlalu Sering Marah
Rupanya, saat otak melepaskan dua hormon itu, rupanya tubuh juga melepaskan asam lemak, yang bisa menumpuk di pembuluh darah.
Akibatnya, aliran darah menurun dan meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan penyakit jantung dan peredaran darah lainnya.
Wah, ternyata bisa membahayakan tubuh, ya? Artinya kita tidak boleh terlalu sering marah, nih.
Oh iya, saat marah, apakah teman-teman pernah merasa tubuh terasa panas? Ternyata ada penjelasannya juga, lo.
Baca Juga: Mata Tiba-Tiba Mengeluarkan Banyak Kotoran? Bisa Jadi Tanda 4 Kondisi Mata Ini
Tubuh yang Terasa Panas Saat Sedang Marah
Seperti yang Bobo tuliskan di atas, saat marah, tubuh secara otomatis meningkatkan kecepatan detak jantung dan tekanan darah ke seluruh tubuh.
Tubuh kita pun membakar lebih banyak energi dan suhu tubuh jadi naik. Makanya tubuh pun jadi terasa panas.