Orang Zaman Dulu Jarang Tersenyum dalam Foto, Mengapa Begitu, ya?

By Avisena Ashari, Selasa, 18 Februari 2020 | 18:00 WIB
Ilustrasi foto zaman dulu (Pexels)

Kamera membutuhkan cahaya untuk bisa merekam gambar, teman-teman. Kamera zaman dulu membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menangkap cahaya dibandingkan kamera masa kini.

Tahun 1837, seorang berkebangsaan Prancis bernama Louis Jacques Mande Daguerre, menemukan teknik fotografi yang dinamakan Daguerreotype.

Teknik foto ini memungkinkan pengambilan gambar yang berlangsung sekitar 60 sampai 90 detik lamanya. Sehingga, menahan pose senyum selama itu tentu akan melelahkan.

Karenanya, lebih banyak orang yang dipotret pada zaman dulu memasang ekspresi wajah yang serius.

Teknologi kamera yang bisa menangkap cahaya dengan cepat baru mulai ada sekitar tahun 1870-an, yang kemudian terus dikembangkan hingga jadi kamera modern.

Wah, untung saja sekarang kamera sudah bisa menangkap cahaya dengan lebih cepat sehingga kita tidak perlu menahan pose lebih lama, ya? Hihi…

Baca Juga: Ternyata Beginilah Cara Fotografer Memotret Fase Bulan Purnama

Foto yang Dianggap Sebagai Momen Penting

Sebelum adanya teknologi fotografi, orang-orang mengabadikan potret dirinya dengan lukisan.

Membuat lukisan tentunya membutuhkan waktu yang lama namun bisa disimpan untuk waktu yang lama.

Karenanya, mengabadikan diri dalam sebuah gambar merupakan momen yang penting pada masa itu, termasuk setelah teknologi fotografi ada.

Menurut ahli, foto-foto zaman dulu masih dipengaruhi oleh saat seseorang dilukis, di mana mereka berpose serius dan jarang dilukis dengan tersenyum.

Karenanya, kebiasaan pose serius saat dilukis itu juga terbawa saat orang-orang dipotret menggunakan kamera.