Orang Zaman Dulu Jarang Tersenyum dalam Foto, Mengapa Begitu, ya?

By Avisena Ashari, Selasa, 18 Februari 2020 | 18:00 WIB
Ilustrasi foto zaman dulu (Pexels)

Etika Tersenyum pada Zaman Dulu

Etika dan kecantikan pada zaman dulu sekitar tahun 1837 hingga 1901 berbeda dengan yang ada saat ini.

Dulu, pose dengan mulut mungil yang tertutup rapat, lebih beretika dibandingkan pose senyum.

Ini karena menurut mereka, senyuman itu hanya ditemui pada anak-anak, pemabuk, serta orang-orang yang tidak mampu dan tidak berpendidikan.

Bahkan, senyum lebar atau menyeringai dianggap sebagai kualitas orang yang jahat.

Permasalahan Gigi Banyak Orang

Selain hal teknologi dan budaya di zaman dulu, ada juga pendapat yang menyebutkan bahwa alasan orang zaman dulu tidak tersenyum dalam foto berhubungan dengan masalah gigi.

Konon, pada masa dulu, kalau gigi rusak, bolong, atau patah, tidak bisa diperbaiki atau ditambal seperti sekarang.

Gigi yang rusak justru hanya bisa dicabut. Sehingga, kebanyakan mereka yang memiliki gigi rusak, lebih baik menutup mulut daripada memperlihatkan gigi mereka.

Meski kondisi gigi itu normal dan dialami banyak orang, namun kondisi gigi yang buurk membuat orang zaman dulu jarang membuka mulutnya di depan orang banyak.

Lama-kelamaan, teknologi dan budaya juga berkembang dan akhirnya semakin banyak orang tersenyum ketika dipotret.

Kalau teman-teman punya gaya favorit apa saat dipotret?

Baca Juga: Mengapa Dokter Zaman Dulu Memakai Masker Seperti Burung Saat Ada Wabah?

(Penulis: Yomi Hanna, Avisena Ashari)

Yuk, lihat video ini juga!