Ada 4 Golongan Darah, Ketahui Serba-serbi Menarik Mengenai Darah, yuk!

By Tyas Wening, Kamis, 20 Februari 2020 | 18:00 WIB
Ilustrasi golongan darah (Pixabay)

Bobo.id - Apa golongan darah teman-teman? Ada empat golongan darah utama, nih, yaitu A, B, AB, dan O. Nah, setiap golongan darah ini bisa menyumbangkan darahnya ke orang dengan golongan darah yang sama.

Tahukah kamu? Golongan darah ternyata baru ditemukan tahun 1901 setelah melakukan penelitian pada darah yang berbeda pada setiap orang.

Jika seseorang menerima darah dengan golongan yang berbeda, maka darah itu nantinya akan menggumpal dan tidak dapat bercampur.

Selain itu, darah dalam tubuh manusia ternyata juga menyumbang delapan persen dari seluruh total berat tubuh manusia, lo!

Nah, selain beberapa hal menarik mengenai darah yang sudah Bobo sebutkan di atas, ternyata masih ada berbagai serba-serbi menarik lainnya mengenai darah.

Ketahui berbagai serba-serbi mengenai darah, yuk!

Baca Juga: Pernah Melihat Titik atau Pola Putih saat Menutup Mata? Sensasi Ini Ada Penjelasan Ilmiahnya

Golongan Darah Lebih dari Empat Golongan Darah yang Diketahui

Kita mengetahui empat golongan darah yang dikenal secara umum, yaitu A, B, AB, dan O.

Namun sebenarnya ada lebih dari empat golongan darah, yaitu delapan golongan darah.

Delapan golongan darah ini adalah setiap golongan darah yang bisa positif maupun negatif.

Selain itu, beberapa orang juga punya penanda tambahan di darahnya, nih, yaitu rhesus yang disingkat menjadi Rh yang juga dikelompokkan menjadi negatif dan positif.

Meski golongan darah ini berbeda-beda dengan adanya penanda tambahan, sebenarnya penanda ini hanya menandakan adanya perbedaan genetik, kok, seperti mata biru atau rambut yang merah.

Baca Juga: Konon Manusia Hanya Menggunakan 10 Persen Otaknya, Benarkah Begitu?

Orang Dewasa dan Anak-Anak Punya Jumlah Darah yang Sama

Anak-anak dan orang dewasa terlihat memiliki ukuran tubuh yang berbeda.

Ternyata meskipun orang dewasa dan anak-anak punya ukuran tubuh yang berbeda, jumlah atau volume darah dalam tubuh mereka sama, lo.

Dalam tubuh manusia, terdapat sekitar 4,5 sampai 5,5 liter darah.

Namun walaupu volumenya sama, tapi darah pada tubuh anak-anak terlihat lebih banyak, apa sebabnya, ya?

Ternyata hal ini disebabkan karena anak-anak memiliki organ tubuh yang ukurannya lebih kecil jika dibandingkan dengan orang dewasa.

Baca Juga: Benarkah Golongan Darah Tertentu Lebih Berisiko Mengalami Penyakit Jantung?

Darah Terdiri dari Berbagai Komponen

Darah yang mengisi tubuh kita bukan hanya cairan berwarna merah saja, teman-teman.

Jika dipisahkan, ternyata darah terdiri dari berbagai komponen penyusun, yang punya tugas masing-masing.

Komponen pertama adalah plasma darah, yang merupakan lebih dari setengah komponen pada darah.

Plasma darah berwarna kuning bening, yang terdiri dari 92 persen air, sedangkan sisanya terdiri dari campuran lemak, protein, gula, dan garam.

Baca Juga: Gula dan Lemak Banyak Dihindari, Mana yang Lebih Berbahaya, ya?

Fungsi plasma darah adalah untuk menyeimbangkan volume darah dan berbagai zat penting lainnya dalam tubuh.

Selanjutnya, ada sel darah merah yang dalam istilah medis disebut sebagai eritrosit yang merupakan sel terbanyak dalam darah. Tugas sel darah merah ini sangat penting, teman-teman.

Sel darah merah punya fungsi untuk membawa oksigen dari paru-paru menuju seluruh tubuh, dan membawa karbon dioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru.

Ada sel darah merah, ada juga sel darah putih, yang disebut sebagai leukosit, yang jumlahnya kurang dari satu persen total volume darah.

Baca Juga: Anak-Anak Bisa Terkena Batu Ginjal, Bahan Alami yang Mudah Ditemui Ini Bisa Hancurkan Batu Ginjal

Leukosit bertugas untuk memproduksi antibodi untuk melawan berbagai infeksi virus, bakteri, dan jamur yang menyebabkan penyakit.

Terakhir, ada trombosit, yang sebenarnya adalah pecahan sel yang ukurannya sangat kecil. Meskipun begitu, trombosit punya peran penting dalam tubuh, yaitu membantu proses pembekuan darah.

Trombosit inilah yang akan membentuk sumbatan untuk menghentikan pendarahan dan mendorong pertumbuhan jaringan baru di area luka.

Tonton video ini juga, yuk!