Tidak Banyak Anak-Anak yang Terjangkit Coronavirus dari Wuhan, Mengapa Begitu?

By Avisena Ashari, Senin, 24 Februari 2020 | 13:00 WIB
Ilustrasi anak-anak mengenakan masker (Sasiistock/iStockphoto)

Bobo.id – Penyakit COVID-19 yang disebabkan oleh virus korona 2019-nCoV saat ini sudah menjangkit lebih dari 76.000 penduduk di Tiongkok, dan ratusan lainnya di luar Tiongkok.

Bahkan, sudah ada lebih dari 2.400 pasien COVID-19 yang meninggal dunia akibat penyakit itu.

Namun, di antara pasien-pasien yang terjangkit coronavirus dari Wuhan, hanya sedikit yang merupakan anak-anak, lo.

Ternyata, hal ini juga terjadi pada wabah coronavirus sebelumnya. Kita cari tahu penjelasannya, yuk!

Baca Juga: Banyak Hewan Peliharaan Ditinggalkan karena Virus Corona, Simak Kisah Para Relawan Penyelamat Ini, yuk!

Mengapa Tidak Banyak Anak-Anak yang Terinfeksi Coronavirus 2019-nCoV?

Dari puluhan ribu kasus pasien terjangkit coronavirus, kebanyakan orang yang mengalaminya berusia lanjut, teman-teman.

Jumlah pasien anak-anak yang terinfeksi ternyata hanya sedikit.

Dalam wawancara dengan NPR, ahli penyakit menular anak, Terri Lynn Stillwell menyebutkan bahwa kasus penyakit COVID-19 pada anak-anak hanya sekitar 100 orang.

Ada kemungkinan ada lebih banyak anak-anak yang sebenarnya terinfeksi virus, namun tidak sampai sakit. Bahkan mungkin ada anak-anak yang terinfeksi, namun tidak menunjukkan gejala apapun.

Ahli penyakit menular anak lainnya, Cody Meissner, menyebutkan bahwa infeksi pada anak-anak lebih ringan dibandingkan yang terjadi pada orang dewasa.

Dokter anak Andrew Pavia menyampaikan pada Live Science bahwa fenomena ini masih belum dipahami, tapi ada kemungkinan ini disebabkan oleh respon sistem imun yang berbeda antara anak-anak dan orang dewasa.

Kemungkinan, sistem imun bawaan pada anak-anak lebih aktif. Sistem imun bawaan ini adalah perlindungan tubuh terdepan yang merespon langsung benda asing di tubuh.

Baca Juga: Ada Cara Lebih Baik untuk Mencegah Penyebaran Virus Korona Selain Memakai Masker, Apa Saja?

Anak-Anak yang Terinfeksi Coronavirus 2019-nCoV

Saat virus corona dari Wuhan pertama kali merebak pada  31 Desember 2019, tidak ada anak-anak berusia di bawah 15 tahun yang terinfeksi virus sampai tanggal 22 Januari 2020.

Menurut penelitian pada wabah coronavirus, sampai tanggal 6 Februari 2020 hanya ada sembilan adik bayi di bawah 1 tahun yang terkena virus itu. Tujuh di antaranya terinfeksi karena tinggal di Wuhan atau memiliki anggota keluarga yang baru saja berkunjung ke Wuhan.

Seorang anak di Jerman mengalaminya karena ayahnya terinfeksi dan seorang anak berusia 10 tahun di Shenzhen, Tiongkok, terinfeksi. Ada juga adik bayi yang baru lahir di Wuhan, yang terinfeksi karena ibunya terinfeksi coronavirus.

Menurut dokter dan peneliti, anak-anak lebih tidak rentan terhadap virus itu, teman-teman.

Sebenarnya, ini adalah hal baik karena artinya generasi anak-anak lebih terlindungi. Kemudian, anak-anak biasanya jarang mencuci tangan dengan sabun, menutup mulut, dan lebih sering menyentuh temannya.

Jika anak-anak mudah terjangkit virus korona, maka kebiasaan di atas bisa mempermudah virus semakin merebak lebih luas.

Hal yang Sama Terjadi pada Wabah Coronavirus Sebelumnya

Rupanya, ini bukan kali pertama anak-anak terlihat menunjukkan sistem imun yang lebih kuat dalam melawan infeksi coronavirus.

Sebelumnya, jenis coronavirus SARS juga merebak di Tiongkok 2003 dan ada juga virus MERS yang merebak di Timur Tengah pada 2012 dan Korea Selatan pada 2015.

Saat itu, kebanyakan anak-anak yang terinfeksi sama sekali tidak menunjukkan gejala penyakit.

Jika dilihat dari kasus coronavirus tahun ini, menurut peneliti anak-anak sebenarnya mudah terinfeksi namun bisa lebih cepat sembuh dibandingkan orang dewasa.

Anak-anak juga lebih sedikit terpapar polusi udara seperti asap rokok dan asap kendaraan, sehingga sistem pernapasannya lebih sehat. Secara umum, anak-anak juga lebih sehat dan tidak banyak yang mengalami kondisi kesehatan kronis.

Wah, meski anak-anak lebih tidak rentan tertular virus korona, tetap lindungi diri dengan menjaga kebersihan, ya, teman-teman. Terutama kebersihan tangan karena sering memegang banyak benda di sekitar kita.

Baca Juga: Wabah Belalang yang Menyerang Afrika Sekarang Terjadi di Tiongkok, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Yuk, lihat video ini juga!