Bisakah Seseorang yang Sembuh dari Corona Kembali Menularkan Virus Corona?

By Avisena Ashari, Kamis, 5 Maret 2020 | 14:00 WIB
Ilustrasi penduduk di Tiongkok mengenakan masker
Ilustrasi penduduk di Tiongkok mengenakan masker (Photo by Macau Photo Agency on Unsplash)

Bobo.id – Setelah virus corona atau coronavirus 2019-nCoV dinyatakan masuk ke Indonesia, kewaspadaan masyarakat semakin meningkat.

Meski waspada dengan bahaya coronavirus 2019-nCoV, sebaiknya jangan khawatir berlebihan, teman-teman.

Coronavirus 2019-nCoV memang menyebar dengan cepat dari satu orang ke orang lainnya.

Namun,  menurut data dari Worldometers, dari 95.481 kasus coronavirus 2019 n-CoV, 53.688 kasus di antaranya sudah dinyatakan sembuh, sementara 38.508 pasien masih dalam perawatan dan 3.285 orang meninggal dunia.

Artinya, ada lebih banyak pasien coronavirus yang berhasil sembuh, teman-teman.

Kira-kira, bagaimana keadaan pasien corona yang sudah sembuh, ya? Apakah masih bisa menularkan coronavirus 2019-nCoV?

Baca Juga: Jangan Panik, Lakukan Hal Ini untuk Mencegah Virus Corona Menyerang Tubuh

Pasien Corona Setelah Sembuh

Menurut sebuah penilitian dari Tiongkok, virus corona 2019-nCoV bisa bertahan di tubuh selama dua minggu, setelah gejala penyakit itu tidak muncul lagi.

Namun, ahli menjelaskan bahwa pasien yang sudah sembuh, tidak menularkan penyakit setelah gejala mereda.

Ahli juga menyebutkan bahwa kondisi virus yang bertahan di tubuh setelah gejala mereda juga bisa membuat pasien yang sudah sembuh tidak mudah terinfeksi virus corona kembali.

Dalam sebuah penelitian beberapa pasien coronavirus di Tiongkok, pasien dinyatakan sembuh setelah gejalanya mereda dan mendapatkan hasil negatif COVID-19.

Kemudian, setelah penyembuhan, para pasien itu disarankan untuk menjalani karantina di rumah selama beberapa hari dan melakukan perawatan selama lima sampai 13 hari.

Berdasar penelitian itu, beberapa pasien masih memiliki virus corona 2019-nCoV yang bertahan di tubuh.

Namun, pasien itu sudah tidak mengalami gejala seperti batuk atau bersin, sehingga mereka tidak begitu menular. Ditambah lagi virus yang ada di tubuhnya rendah.

Yang perlu diperhatikan menurut ahli adalah pasien yang sudah sembuh itu sebaiknya tidak membagi minuman dan makanan dengan orang lain serta selalu menjaga kebersihan tangan.

Setelah itu, para peneliti juga sudah memastikan bahwa anggota keluarga pasien yang sudah sembuh itu tidak ada yang positif corona.

Dengan catatan, pasien yang sudah dinyatakan sembuh itu juga benar-benar menghindari hal-hal yang bisa menyebabkan penyebaran penyakit di rumah.

Peneliti juga menyebutkan bahwa masih banyak penelitian seputar COVID-19 yang harus dilakukan.

Baca Juga: Berapa Lama Virus Penyebab Corona Bisa Bertahan Hidup di Permukaan Benda?

Kisah Pasien yang Sembuh dan Menyemangati Pasien Lainnya

Dikutip dari Kompas.com, ada seorang pasien yang berhasil sembuh dan membagian kisahnya pada Washington Post, yaitu Kim Seung-hwan dari Korea Selatan.

Pak Kim berpesan pada semua orang untuk bersemangat karena virus corona dapat dikalahkan.

Beliau awalnya merasakan gejala berupa sakit kepala dan demam pada pertengahan bulan Februari.

Awalnya, beliau tidak mengira bahwa gejala yang dialaminya adalah gejala COVID-19.

Sampai kemudian karena tidak kunjung membaik meski sudah ke dokter dan minum obat, beliau memeriksakan kondisinya ke rumah sakt yang lebih besar.

Awalnya, Pak Kim merasa takut saat dibawa ke ruang isolasi dan menunggu hasil tes. Ternyata beliau positif corona dan harus dirawat secara intensif.

Pak Kim masih merasa takut meskipun setelah beberapa hari paru-parunya kembali normal.

Namun, keadaanya terus membaik dan akhirnya delapan hari setelah didiagnosis, Pak Kim diperbolehkan pulang dari rumah sakit dan bisa beraktivitas.

Beliaupun senang karena bisa kembali bertemu keluarganya di rumah. Sekaran, beliau berpesan agar semua orang mengingat bahwa virus corona bisa dikalahkan.

Nah, untuk teman-teman yang masih sehat, jaga kebersihan tangan dan daya tahan tubuh, ya.

Bila merasakan gejala seperti demam, batuk, pilek, gangguan pernasapan, sakit tenggorokan, letih dan lesu, sebaiknya segera sampaikan pada orang tua dan periksa kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat.

Baca Juga: Ada Anjing yang Dikarantina di Hong Kong, Apakah Hewan Peliharaan Bisa Terinfeksi Coronavirus?

Kita lihat video ini, yuk, teman-teman!