Ukurannya Memang Kecil, Tapi Pedasnya Cabai Rawit Bisa Tiga Kali Lipat dari Cabai Biasa! Ini Penjelasannya

By Sarah Nafisah, Selasa, 17 Maret 2020 | 19:15 WIB
Cabai rawit (pixabay/Pete Linforth)

Kenapa Capsaicin Bisa Menyebabkan Berbagai Reaksi Itu?

Capsaicin adalah senyawa stimulan.

Berbagai “gejala” fisik yang muncul setelah kita makan pedas muncul karena capsaicin bekerja merangsang saraf untuk meningkatkan suhu inti tubuh.

Ketika kita makan cabai rawit, maka sistem saraf pusat di otak bereaksi dengan cara melebarkan pembuluh darah di berbagai bagian tubuh kita.

Hal inilah yang memicu kulit jadi memerah dan bercucuran keringat saat kita merasa pedas.

Pelebaran pembuluh darah ini jugalah yang ikut memicu peningkatan produksi air liur di mulut dan ingus dalam hidung kita.

Baca Juga: Sering Diremehkan, Influenza Pernah Jadi Virus Berbahaya di Dunia! Inilah 4 Virus yang Pernah Jadi Ancaman Dunia

Dalam kasus kepedasan yang parah, kita mungkin juga jadi kehilangan pendengaran sementara. Ini karena produksi air liur berlebih bisa menyebabkan penyumbatan lendir di saluran eustachius, yaitu saluran yang langsung menghubungkan tenggorokan dengan telinga.

Di sisi lain, capsaicin adalah senyawa asing bagi tubuh.

Maka itu, berbagai reaksi kepedasan yang kita alami sebenarnya juga sekaligus menjadi sistem pertahanan bawah sadar tubuh untuk melawan dan memperbaiki efek iritasi capsaicin yang bisa merugikan.

Sistem imun tubuh kita mendeteksi bahwa asupan capsaicin dari makanan pedas kita sudah di luar batas toleransi sehingga harus dilawan.

Tonton video ini, yuk!