Tes Swab Bisa Dilakukan untuk Mendeteksi COVID-19, Begini Cara Melakukannya

By Tyas Wening, Kamis, 26 Maret 2020 | 19:30 WIB
Dokter memeriksa mulut pasien (Creative Commons)

 

Bobo.id - Ada berbagai jenis pemeriksaan tubuh yang bisa dilakukan oleh dokter untuk mencari tahu penyakit atau kondisi tubuh apa yang sedang dialami oleh seorang pasien.

Penyakit dan kondisi tubuh bisa diketahui dari pemeriksaan darah, air seni, kotoran atau feses, maupun dari air liur.

Metode pengambilan sampel ini pun beragam, ada yang diambil darahnya melalui suntikan, mengambil air seni dengan cara pasien harus pipis, atau mengambil air liur dengan cara tes swab.

Mungkin akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah tes swab sejak penyakit COVID-19 mulai terjadi di beberapa negara.

Baca Juga: Mengapa Manusia Memiliki Dua Ginjal Meskipun Bisa Bertahan dengan Satu Ginjal di Tubuhnya?

Tes ini dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang terkena virus corona dan mengalami penyakit COVID-19.

Bagaimana cara tes ini dilakukan dan bagaimana caranya tenaga medis bisa mengetahui apakah seseorang terkena suatu penyakit, ya?

Tes Swab Dilakukan dengan Mengambil Sampel di Tenggorokan dan Hidung

Untuk menjalani tes swab, maka tenaga medis akan mengambil sampel air liur di tubuh kita.

Sampel atau contoh ini didapatkan dari tenggorokan dan kadang hidung.

Cara mendapatkan sampel ini adalah dengan cara memasukkan alat yang bentuknya seperti cotton bud dengan ukuran yang lebih besar ke pangkal tenggorokan dan ke hidung.

Kapas yang ada di alat tes ini kemudian diputar dan diusapkan ke tenggorokan serta hidung untuk mendapatkan air liur.

Tes ini hanya berlangsung singkat kok, teman-teman, yaitu 10 detik saja.

Baca Juga: Merasa Pusing saat Mencium Aroma yang Menyengat? Ketahui Sebabnya, yuk!

Beberapa Penyakit Diketahui Melalui Tes Swab

Tes swab ini dilakukan untuk mengetahui beberapa jenis penyakit, seperti radang tenggorokan, pneumonia, radang amandel, batuk berdahak, hingga meningitis.

Nah, tujuan dari tes usap tenggorokan ini adalah untuk mengetahui adanya organisme, seperti bakteri maupun virus yang bisa menyebabkan infeksi.

Contohnya seperti bakteri Streptococcus yang menyebabkan radang tenggorokan.

Tes swab ini harus segera dilakukan, karena beberapa bakteri dan virus yang menyebabkan penyakit melalui tenggorokan sangat mudah menular.

Baca Juga: Suka Olahraga Lari? Hindari Melakukan 4 Hal Ini Setelah Olahraga Lari, ya! Salah Satunya Duduk Terlalu Lama

Penularannya bisa saja melalui air liur, benda-benda di tempat umum, seperti gagang pintu, meja, atau pegangan tangga.

Hal ini jugalah yang terjadi pada virus corona penyebab COVID-19.

Mengapa Tes Swab Diperlukan untuk Mendeteksi Penyakit?

Tes usap atau swab ini diperlukan untuk beberapa penyakit, terutama yang menyerang tenggorokan dan pernapasan karena sebagian besar penyebab penyakit ini adalah virus.

Banyak sakit tenggorokan yang akan hilang dalam beberapa hari, padahal penyakitnya masih ada.

Nah, dengan melakukan tes ini, maka dokter akan dapat memastikan penyakit apa yang dialami dan apakah virus maupun bakteri penyebab penyakit masih ada di tenggorokan.

Tes swab juga dilakukan kalau seseorang menunjukkan gejala infeksi tenggorokan, kemerahan, pembengkakan, maupun bintik putih di sekitar amandel.

Dengan melakukan tes swab, maka bisa diketahui apakah penyebab penyakit merupakan bakteri atau virus.

Tes swab juga harus dilakukan sesegera mungkin, karena penyakit yang menyerang tenggorokan bisa menular dengan cepat.

Baca Juga: Mengandung Banyak Kuman, Bersihkan Ponsel dengan Cara yang Tepat

Dokter akan Memeriksa Sampel yang Sudah Diambil

Alat tes yang berbentuk seperti cotton bud berukuran besar ini akan diusapkan ke pangkal tenggorokan dan dimasukkan ke hidung untuk mendapatkan sampel air liur.

Kemudian sampel yang sudah diambil ini akan diperiksa dengan meletakkan kapas berisi sampel tadi di atas piring uji untuk membiarkan bakteri tumbuh di atasnya.

Proses menumbuhkan bakteri dalam sampel ini disebut dengan kultur.

Baca Juga: Sudah Sikat Gigi tapi Masih Bau Mulut? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Tes kimia yang dilakukan pada sampel yang sudah melalui proses kultur akan membantu dokter untuk menentukan apakah ada bakteri berbahaya, maupun jenis bakteri yang ada pada sampel.

Karena perlu dilakukan proses penumbuhan bakteri inilah, maka hasil tes swab biasanya baru bisa diketahui beberapa hari setelah pengambilan sampel dilakukan.

---

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id

Tonton video ini juga, yuk!