Ternyata Astronaut Tidak Butuh Tabir Surya
Meskipun astronaut tinggal lebih dekat dengan Matahari saat bertugas di ruang angkasa, ternyata astronaut justru tidak butuh menggunakan tabir surya, lo.
Astronaut tidak perlu menggunakan tabir surya saat berada di ruang angkasa karena baju ruang angkasa atau spacesuit yang digunakannya sudah melindungi kulit astronaut.
Baju antariksa astronaut dibuat dari bahan berupa kain tebal yang bisa menghalangi sinar UV dari matahari mengenai kulit.
Selain itu, astronaut juga mengenakan helm tembus pandang yang terbuat dari bahan polycarbonate yang menjadi membuat sinar UV lebih stabil.
Baca Juga: Selain Ekuinoks, Ada Juga Ekuiluks, Apa Bedanya dan Apa Pengaruhnya di Indonesia?
Dengan pakaian antariksa yang sudah dibuat dengan berbagai teknologi ini, maka bisa melindungi para astronaut yang bertugas dari paparan sinar UV.
Walaupun baju ruang angkasa bisa melindungi astronaut dari sinar UV, tapi masalah bisa terjadi kalau baju ini sobek, lo, teman-teman.
Astronaut Bisa Tersengat Sinar UV
Meskipun baju antariksa bisa melindungi astronaut dari sengatan sinar UV, tapi hal ini tidak berlaku ketika baju astronaut sobek.
Baca Juga: Ingin Jadi Astronaut atau Suka Mengamati Benda Langit? Yuk, Unduh 5 Aplikasi Seru Ini!
Kejadian ini pernah dialami oleh salah satu kru Gemini 9 di tahun 1963 saat sedang bekerja di luar pesawat antariksanya.
Baju antariksa yang digunakan oleh kru Gemini 9 ini robek pada lapisan luarnya, teman-teman.
Akibatnya, sang astronaut terkena sengatan Matahari yang sangat kuat melalui bagian bajunya yang robek.