Awalnya Masker Hanya untuk Orang Sakit, Mengapa Sekarang Setiap Orang Diwajibkan Pakai Masker saat Keluar Rumah?

By Iveta Rahmalia, Senin, 6 April 2020 | 16:54 WIB
Ilustrasi anak-anak mengenakan masker (Sasiistock/iStockphoto)

Bobo.id – Penyebaran Covid-19 belum juga mereda, termasuk di Indonesia. Pemerintah pun mengeluarkan kebijakan baru, yakni setiap orang wajib pakai masker jika keluar rumah.

Kebijakan ini berbeda dari sebelumnya, yakni masker hanya digunakan oleh orang sakit, orang yang sedang merawat orang sakit, dan tenaga medis.

Saat itu, kebijakan ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pada awal Maret 2020.

Pak Terawan menyebutkan bahwa hal ini mengikuti standar World Health Organization (WHO).

Lalu, mengapa sekarang setiap orang diwajibkan pakai masker jika keluar rumah? Yuk, cari tahu penjelasannya!

Rekomendasi WHO

Anjuran penggunaan masker bagi seluruh masyarakat disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, Minggu (5/4/2020).

Menurut Pak Yuri, hal ini juga merupakan rekomendasi World Health Organization (WHO) dalam mencegah penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Unik! Seorang Mahasiswa Membuat Masker dengan Tambahan 'Jendela' untuk Permudah Orang yang Miliki Masalah Pendengaran

Hal itu bersesuaian dengan rekomendasi WHO yang juga menyatakan penggunaan masker tidak hanya untuk orang sakit, tetapi juga yang sehat

Yup, kebijakan ini bisa berubah tergantung dari situasi yang sedang berlangsung. Untuk saat ini, penggunaan masker pada setiap orang menjadi salah satu upaya penyebaran Covid-19.

Masyarakat Umum Menggunakan Masker Kain

Masyarakat umum dapat menggunakan masker berbahan dasar kain. Sedangkan tenaga kesehatan wajib mengenakan masker bedah atau masker N95.

Penting bagi seluruh masyarakat untuk menggunakan masker karena ketika seseorang berada di luar rumah akan ada banyak sekali ancaman penularan virus.

Disarankan, penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam. Setelahnya, masker harus dicuci menggunakan sabun dan air, dan dipastikan bersih sebelum dipakai kembali.

Di samping itu, kita juga harus ingat untuk jaga jarak pada saat berkomunikasi, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, serta tidak keluar rumah jika tak ada kepentingan yang mendesak.

Tiga Jenis Masker

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito juga menekankan bahwa masker menjadi perlindungan utama dalam mencegah penularan virus corona.

Baca Juga: Masker Bekas yang Dibuang Sembarangan Bisa Sebarkan Virus! Begini Cara yang Tepat Buang Masker

Sebab, virus menyebar melalui droplet atau percikan air ludah dari orang yang sakit ke orang sehat.

Penggunaan masker dapat menangkal perpindahan droplet itu.

Pak Wiku menjelaskan, ada tiga jenis masker yang dapat digunakan untuk mencegah penularan Covid-19, di antaranya yaitu masker berbahan dasar kain.

Masker ini dapat digunakan oleh masyarakat umum yang sehat.

"Masker kain lapis tiga yang bisa digunakan masyarakat ketika kita berada di tempat umum atau keramaian. Tiga lapisan dalam masker akan meningkatkan efektivitas masker dalam menangkal virus," kata Wiku saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu (5/4/2020).

Selain masker kain, ada pula masker bedah dan masker N95. Masker bedah digunakan untuk tenaga medis atau masyarakat yang sedang sakit.

Sementara masker N95 diperuntukkan bagi tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 dengan tingkat infeksi tinggi.

Pak Wiku mengatakan, di samping masker, yang juga dapat menjadi pelindung utama penularan Covid-19 adalah rutin mencuci tangan.

Baca Juga: Bukan Hanya 1, Ternyata Ada 4 Jenis Masker, Apa Saja Jenisnya?

Droplet orang yang terinfeksi virus bukan tidak mungkin tertinggal pada benda mati, dan secara tidak sengaja tersentuh oleh orang sehat.

Jika tak mencuci tangan, droplet itu sangat mudah berpindah ke tangan, mulut, atau mata.

Tangkal Virus 70 Persen

Meski penggunaannya dianjurkan, masker berbahan kain ternyata hanya mampu menangkal virus hingga 70 persen.

Karena itu, masyarakat yang telah menggunakan masker kain tetap diminta untuk menjaga jarak dengan orang lain, minimal 1 hingga 2 meter.

Selain itu, masyarakat juga diimbau tak keluar rumah jika tak ada keperluan mendesak.

Kita dapat membuat masker berbahan dasar kain secara mandiri. Pembuatannya bisa dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin jahit.

Disarankan supaya masker dibuat dengan tiga lapisan supaya bekerja lebih baik dalam menangkal virus.

Dalam membuat masker ini, yang paling penting adalah memastikan masker menutupi hidung dan dagu sehingga tidak longgar.

Selain itu, jangan lupa untuk rutin mencuci masker. Masker harus diganti setiap kali basah atau kotor.

Baca Juga: Seniman Jepang Buat Miniatur Hewan dari Foto Hewan yang Viral, Ada Kucing Bermasker!

(Penulis : Fitria Chusna Farisa, Iveta Rahmalia)

-----

 

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan Majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids, dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id

Lihat juga video ini, yuk!