Manusia Berteriak saat Kaget atau Terkejut, Ketahui Fungsi Teriakan yang Dihasilkan Manusia, yuk!

By Tyas Wening, Jumat, 10 April 2020 | 13:00 WIB
Ilustrasi berteriak (Pixabay)

Bobo.id - Reaksi apa yang muncul saat teman-teman kaget, ketakutan, atau bahkan sangat senang?

Sebagian besar orang biasanya menjawab kalau mereka akan berteriak.

Ada yang berteriak keras dan lama, tapi ada juga yang teriakannya hanya sebentar.

Selain berteriak, sebenarnya ada berbagai reaksi yang juga terjadi saat kita mengalami beberapa emosi tadi.

Namun mengapa sebagian besar orang akan berteriak saat berada dalam kondisi itu, ya?

Baca Juga: DNA Diturunkan dari Orang Tua dan Memengaruhi Berbagai Hal di Tubuh, Apakah Suara Juga Dipengaruhi DNA

Berbagai Reaksi Tubuh Lainnya Juga akan Terjadi

Ketika kaget, takut, atau senang hingga menyebabkan berteriak, sebenarnya tidak hanya reaksi itu saja yang terjadi.

Bersamaan dengan berteriak, wajah kita akan menunjukkan ekspresi yang kelihatannya lebih waspada.

Selain itu, mata juga akan terbelalak, atau yang kita sebut melotot.

Mata yang terbuka lebar ini memungkinkan kita untuk menjangkau pandangan yang lebih luas.

Hal ini juga berguna bagi kita untuk melihat bahaya yang akan datang.

O iya, kita juga jadi akan bernapas dengan lebih cepat.

Baca Juga: Apa Benar Vitamin C Ampuh untuk Melindungi Kita dari Infeksi Virus Corona? Inilah Penjelasannya

Mengapa Manusia Berteriak saat Kaget, Ketakutan, Marah, Maupun Bahagia?

Kita pasti akan kaget, nih, kalau mendengar suara orang yang tiba-tiba berteriak.

Teriakan ini bisa disebabkan karena seseorang sedang kaget, ketakutan, marah, atau bahagia.

Sebenarnya, apa yang menyebabkan seseorang berteriak saat merasakan emosi tertentu, ya?

Beberapa penelitian menyebutkan, teriakan yang dihasilkan seseorang berfungsi sebagai pertahanan diri yang bisa didengar.

Baca Juga: Penyakit pada Manusia Bisa Disebabkan oleh Virus dan Bakteri, Apa Beda Keduanya?

Hal ini misalnya seperti bunyi alarm mobil, atau adik bayi yang menangis sambil berteriak.

Saat teriakan seseorang semakin tidak beraturan, maka hal ini akan semakin menarik perhatian orang lain.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh David Poeppel, seorang profesor psikologi dan ilmu saraf di New York University, menghasilkan teori lain, nih.

Menurut Pak Poeppel, berteriak juga berfungsi menimbulkan rasa takut pada pendengar dan meningkatkan kewaspadaan bagi orang yang berteriak dan pendengar untuk menanggapi lingkungan mereka.

Teriakan Menimbulkan Reaksi Tertentu di Otak Orang yang Mendengarnya

Pak Poeppel melakukan penelitian ini dengan meneliti kekuatan teriakan yang dihasilkan oleh seseorang.

Hasilnya menunjukkan kalau tentu saja teriakan punya kekuatan yang lebih besar dari suara kita biasanya.

Suara saat seserorang berbicara berkekuatan sebesar 4 - 5 Hz, sedangkan suara teriakan sekitar 30 Hz!

Karena lonjakan suara ini, maka reaksi yang dihasilkan oleh teriakan berbeda dengan reaksi saat berbicara pada otak orang yang mendengarnya.

Baca Juga: Tidak Selalu Karena Suhu Udara, Berkeringat saat Tidur Bisa Disebabkan oleh 3 Hal Ini!

Saat seseorang berbicara, pendengar akan memikirkan beberapa hal, seperti apakah yang berteriak adalah laki-laki atau perempuan.

Sedangkan ketika seseorang berteriak, suara teriakan ini akan langsung dikirimkan oleh telinga ke amigdala.

Amigdala adalah inti di bagian otak yang sangat sensitif pada informasi tentang rasa takut.

Hal ini lalu disimpulkan kalau teriakan juga bisa memicu rasa kesadaran yang tinggi, nih, teman-teman.

-----

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id

Yuk, lihat video ini juga!