Pesona Masjid Agung Banten: Ringkasan Tayangan Belajar dari Rumah TVRI

By Avisena Ashari, Senin, 27 April 2020 | 09:53 WIB
Masjid Agung Banten (Wibowo Djatmiko (CC BY SA 3.0)/Wikimedia Commons)

Di sisi lain, pendopo tempat berwudu berupa kolam di Masjid Agung Banten menjadi salah satu karakteristik masjid Jawa pada umumnya.

Akulturasi budaya juga terlihat pada bangunan masjid dan menara masjid. Menara sendiri bukanlah tradisi masjid di Jawa pada masa itu.

Menara Masjid Agung Banten dan Akulturasi Budaya Belanda

Di samping itu, ada bangunan menara yang unik di halaman masjid, teman-teman.

Menara itu unik karena belum pernah terdapat bangunan menara seperti itu di Nusantara sebelumnya. Bahkan, masjid ini termasuk salah satu masjid pertama yang memiliki unsur menara di Jawa.

Menara Masjid Agung Banten dibuat dari batu bata dan tingginya sekitar 30 meter.

Untuk mencapai puncaknya, pengunjung harus menapaki 83 anak tangga dan melewati lorong yang hanya bisa dilewati satu orang saja.

Dari atas menara, pengunjung bisa melihat laut yang jaraknya sekitar 1,5 kilometer dari area masjid itu. Dulu, menara ini memang berfungsi sebagai menara pandang ke lepas pantai.

Bentuknya yang berupa segi delapan lebih mirip dengan mercusuar dibandingkan menara masjid untuk mengumandangkan adzan. Khususnya mercusuar di Belanda.

Menara Masjid Agung Banten yang unik ini juga menarik perhatian orang Belanda di Indonesia tahun 1600-an, karena banyak pemberitaan Belanda tentang Banten yang menyebutkan menara itu.

Baca Juga: Inilah Masjid yang Pertama Dibangun Menurut Sejarah Peradaban Islam