Bobo.id - Bagaimana kegiatan belajar di rumahmu? Apakah masih berjalan lancar?
Mulai 13 April 2020 lalu, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mulai menyiarkan program "Belajar dari Rumah" di stasiun televisi TVRI.
Siaran ini ditujukan untuk membantu kegiatan belajar kita di rumah. Program ini menyiarkan program belajar untuk adik-adik PAUD hingga kakak-kakak di sekolah menengah.
Apakah kamu rajin menyimak siaran Belajar dari Rumah di TVRI? Kalau iya, mungkin tadi beberapa dari kamu menyaksikan materi mengenai sampah plastik.
Nah, kalau ada yang belum sempat menyaksikannya, bisa lihat ringkasan materinya di sini, ya!
Dampak Plastik bagi Kesehatan
Tidak bisa dihindari kalau plastik adalah benda yang seringkali kita temukan dalam kehidupan kita.
Terlihat dari alat makan dan minum kita yang terbuat dari plastik, bahkan alat tulis yang kita gunakan juga banyak yang berbahan dasar plastik.
Kenapa plastik sering dijadikan sebagai bahan dasar sebuah benda?
Ternyata hal ini karena plastik adalah bahan yang mudah dan murah untuk diproduksi. Selain itu, ia kuat dan mudah sekali untuk dibentuk.
Walaupun manfaatnya beragam, plastik ternyata memiliki dampak buruk untuk tubuh kita. Terutama jika penggunaannya tidak benar.
Sebagai contoh, kita tidak akan terkena pengaruk buruk plastik jika hanya menyentuh botol plastik atau duduk di kursi berbahan plastik.
Namun, jika rantai polimer yang membentuk plastik dan zat aditifnya masuk ke dalam tubuh, lama kelamaan akan memunculkan efek samping yang merugikan tubuh kita.
Baca Juga: Plastik Bisa Masuk ke Tubuh! Salah Satunya Caranya Ternyata dari Makanan dan Minuman!
Bagaimana Cara Plastik Masuk ke Tubuh?
Ada banyak kebiasaan yang tidak kita sadari membuat plastik mencemari tubuh kita. Misalnya, kita membungkus makanan panas dengan plastik yang tidak sesuai.
Plastik bisa juga mencemari tubuh jika kita menggunakan botol plastik sekali pakai berkali-kali. Ini masih sering dilakukan oleh teman-teman yang suka membeli air mineral dalam botol kemasan.
Tahukah kamu? Saat kita makanan panas kita masukkan ke dalam kantong plastik, suhu panasnya bisa menguraikan rantai polimer dan zat aditif pada plastik.
Jika rantai polimer dan zat aditifnya lepas dari plastik, ia akan sangat mudah untuk tercampur dengan makanan dan masuk ke dalam tubuh.
Banyak bahan pembungkus makanan dan minuman sekali pakai yang bahan penyusunnya bersifat karsinogenik dan genotoxic yang menjadi pemicu kanker.
Jenis-Jenis Plastik
Jenis polimer plastik yang utama ada tujuh macam dan masing-masing dapat dikenali dari kode yang bernama resin identification code.
Biasanya kode ini dicetak pada produk plastik berupa angka yang dikelilingi oleh 3 anak panah yang berbentuk segitiga.
Contohnya PET, HDPE, PVC, LDPE, PP, PS dan lain-lain seperti ABS, Acrylic, dan polycarbonate.
Dari tujuh jenis plastik ini, ada tiga jenis yang paling sering digunakan, yaitu PET, PS, dan LDPE.
PET atau Polyethylene terephthalate adalah jenis plastik yang biasa digunakan untuk membuat botol minum air kemasan.
PS atau Polystyrene biasa digunakan untuk wadah makanan sekali pakai.
LDPE atau Low density polyethylene adalah bahan yang biasa digunakan untuk membuat kantong plastik.
Baca Juga: BERITA POPULER: 4 Makanan yang Ternyata Mengandung Gula yang Tinggi Hingga Manfaat Puasa untuk Otak
Ancaman Polusi Plastik
Plastik memiliki sifat yang tidak mudah rusak, sayangnya ini membuat bahan satu ini sulit untuk terurai di alam.
Sebagian bahan pembuatan plastik berasal dari bahan alami, seperti minyak bumi dan karet.
Mengurangi penggunaan plastik, tandanya kita juga mengurangi konsumsi bahan bakar minyak yang merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui.
Plastik membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk dapat terurai secara alami.
Meskipun telah hancur dan terurai, plastik tidak akan benar-benar hilang. Akan tetapi berubah menjadi partikel plastik berukuran mikro atau yang dikenal dengan sebutan mikroplastik.
Bisphenol A (BPA) atau phtalate (DEHP) merupakan zat yang terkandung di dalam plastik.
Berbagai penelitian menyatakan bahwa kedua zat kimia ini berdampak buruk terhadap kesehatan karena berpotensi merusak hormon dan merusak sistem reproduksi.
O iya, sampah plastik juga sudah mulai mencemari laut, lo.
Hewan laut yang menjadi bagian dari rantai makanan, akan menelan plastik termasuk partikel racun didalamnya yang kemudian pada akhirnya dikonsumsi oleh manusia.
Baca Juga: Bagaimana Akulturasi Budaya yang Terlihat di Bangunan Masjid Agung Banten? Cari Tahu, yuk!
Apa yang Bisa Dilakukan untuk Mengurangi Sampah Plastik?
Kita bisa menerapkan prinsip 3R dalam kehidupan sehari-hari. Cara termudah adalah dengan mengurangi produk plastik sekali pakai. Misalnya mengganti kantong plastik dengan tas belanja.
3R adalah Reduce, Reuse, Recycle. Reduce berarti mengurangi, Reuse berarti menggunakan kembali, dan recycle berarti mengolah kembali sampah menjadi produk baru yang bermanfaat.
Produksi jumlah pemakaian dan pencemaran akibat limbah plastik semakin banyak setiap harinya. Bayangkan apa yang akan terjadi jika ini terus terjasi.
Karena itu, mulai sekarang lakukan kebiasaan kecil yang bisa bantu mengurangi pencemaran lingkungan, ya!
Baca Juga: Apa Makna dari Tumpak Tiang Masjid Agung Banten yang Berbentuk Labu? Yuk, Cari Tahu!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id