Bobo.id - Sahur adalah salah satu waktu makan yang penting selama puasa.
Makan yang kita konsumsi saat sahur berperan untuk memberikan nutrisi pada tubuh selama berpuasa.
Karena itulah asupan makanan saat sahur cukup penting. Usahakan untuk mengonsumsi makanan yang bergizi setiap sahur.
Kita juga disarankan untuk mengonsumsi makanan karbohidrat kompleks dan berserat yang bisa membuat perut kita terasa kenyang lebih lama.
Selain itu, ada juga beberapa makanan yang sebaiknya kita hindari saat sahur.
Kira-kira makanan apa saja yang sebaiknya dihindari saat sahur? Dan apa alasannya? Yuk, kita cari tau!
Baca Juga: Makanan Pedas untuk Sahur dan Buka Puasa Sebaiknya Dihindari, Ini 5 Bahayanya!
1. Makanan Asin
Tahukah teman-teman? Ternyata makanan asin dapat menstimulasi rasa haus, lo.
Teman-teman pasti tidak ingin merasa haus sepanjang hari karena makanan asin yang kita konsumsi saat makan sahur, kan?
Makanan yang sebaiknya teman-teman hindari saat sahur untuk menghindari haus adalah telur asin, ikan asin, mi instan, dan lain-lain.
Makanan tersebut memiliki kadar garam tinggi sehingga dapat menyebabkan kita merasa haus.
2. Makanan Pedas
Sama seperti makanan asin, makanan pedas dapat memicu rasa haus terus menerus.
Selain itu, bagi teman-teman yang menderita maag disarankan untuk menghindari makanan pedas karena dapat memicu meningkatnya asam lambung.
Meningkatnya asam lambung berpotensi menyebabkan nyeri di perut bagian atas. Bagi sebagian orang, makanan pedas bisa memicu sakit perut juga, lo.
3. Karbohidrat Sederhana
Tubuh kita membutuhkan bahan bakar yang cukup saat sahur untuk berpuasa. Maka itu, kita disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan karbohidrat kompleks.
Jika kita mengonsumsi karbohidrat sederhana, kita akan merasa lebih cepat kenyang tetapi setelah itu kita akan cepat merasa lapar lagi.
Hal ini dikarenakan kerja dari karbohidrat sederhana merupakan kebalikan dari karbohidrat kompleks.
Energi yang dihasilkan dari karbohidrat kompleks langsung dilepaskan ke tubuh sehingga tidak akan bertahan lama untuk membantu kita tetap merasa kenyang selama berpuasa.
Contoh karbohidrat sederhana adalah gula pasir, produk susu dan olahannya, minuman bersoda, permen, kue, dan sejenisnya.
Eits, bukan berarti kita tidak boleh mengonsumsi karbohidrat sederhana, lo. Kita bisa mengimbanginya dengan mengonsumsi karbohidrat kompleks untuk menambah energi kita selama puasa.
Baca Juga: Makanan untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Selama Pandemi Covid-19
4. Makanan yang Tinggi Lemak
Makanan yang tinggi kandungan lemaknya bekerja dengan dua cara.
Cara pertama, makanan tinggi lemak dapat menghambat dan memperlambat proses pengosongan perut sehingga menimbullkan gejala sembelit.
Cara kedua, makanan tinggi lemak dapat mempercepat kerja sistem pencernaan sehingga menimbulkan diare.
Efek dari makanan tinggi lemak ini bergantung pada tipe lemak apa yang kita konsumsi dan kecenderungan tubuh kita bereaksi terhadap makanan berlemak tinggi.
Pada saat sahur sebaiknya kita mengurangi jenis makanan tinggi lemak agar terhindar dari konstipasi ataupun diare selama berpuasa.
Sebagai gantinya, kita bisa mengonsumsi jenis makanan yang sama tetapi dengan cara pengolahan yang berbeda. Misalnya mengganti menu ayam goreng menjadi ayam panggang.
Baca Juga: Makan Cokelat Bisa Membuat Bahagia, Ternyata 4 Senyawa pada Cokelat Inilah Penyebabnya!
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id