Membuang Kaleng Sebaiknya Tidak Diremukkan atau Digepengkan, Mengapa Begitu, ya?

By Tyas Wening, Minggu, 3 Mei 2020 | 15:15 WIB
Kaleng minuman yang diremukkan (Pixabay)

Kaleng Menjadi Sulit Dipisahkan

Meremukkan kaleng minuman menjadi berbentuk lempengan membuat kaleng sulit dipisahkan saat proses daur ulang.

Yap, sampah berbagai barang yang teman-teman buang ke tempat sampah akan dipilah-pilah sesuai kategorinya untuk didaur ulang.

Benda-benda di tempat pembuangan akan menjadi lebih mudah untuk dikategorikan kalau mempunyai bentuk aslinya.

Sebabnya adalah karena mesin pendaur ulang akan mudah menentukan benda atau sampah tersebut untuk masuk dalam kategori tertentu.

Baca Juga: Sering Dianggap Sepele, 4 Kebiasaan Ini Ternyata Bisa Bikin Ponsel Cepat Rusak!

Sedangkan kalau kita menghancurkan kaleng menjadi berbentuk lempengan, maka mesin pendaur ulang bisa saja mendeteksi kaleng yang sudah pipih tadi sebagai benda lain, lo.

Misalnya, mesin pendaur ulang sampah bisa saja salah mendeteksi sampah kaleng sebagai kertas karena memiliki bentuk yang sama seperti kertas.

Selain bisa salah bergabung dengan sampah kategori atau jenis lain, sampah kaleng yang sudah diremukkan menjadi bentuk lempengan juga rentan terjatuh di sela-sela mesin pendaur ulang dan "tersesat" ke tempat lain.

Baca Juga: Agar Tidak Mencemari Lingkungan, Kita Manfaatkan Sampah Plastik Jadi Berbagai Barang Bermanfaat, yuk!

Ekosistem Lain akan Tercemar oleh Sampah Kaleng yang Diremukkan

Tujuan dari adanya pemisahan sampah berdasarkan kategori adalah agar sampah-sampah dalam kategori tadi didaur ulang dengan cara yang berbeda-beda juga.

Plastik tentu mempunyai cara daur ulang yang berbeda dengan kertas, teman-teman, begitu juga dengan kaleng.