Upacara Adat Nandran, Ungkapan Doa dan Syukur Nelayan di Pesisir Pantai Utara Pulau Jawa

By Tyas Wening, Sabtu, 9 Mei 2020 | 11:25 WIB
Upacara adat Nandran (Wikipedia,org)

Asal-usul Upacara Adat Nandran

Upacara adat Nandran yang diselenggarakan oleh penduduk pesisir pantai utara Jawa ini sebenarnya adalah perpaduan budaya Islam dan Hindu yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan diwariskan turun-temurun.

Menurut warga Indramayu, kata 'nandran' berasal dari kata 'nazar', yang dalam bahasa Arab berarti 'pemenuhan janji'.

Dari arti istilah inilah, maka ada berbagai sesajen yang disajikan atau diberikan kepada roh sebagai simbol pemenuhan sesajen atau sajian.

Hal ini dilakukan seperti dalam simbolo-simbol ritual agama Hindu.

Baca Juga: Konsumsi Kimchi di Korea Selatan Capai 1,5 Miliar Ton Setahun, Ini Makna Kimchi bagi Masyarakat Korea dan Sejarahnya

Berbagai Kesenian Tradisional dan Sesajen Ada saat Upacara Nandran

Saat upacara Nandran diselenggarakan, ada berbagai kegiatan yang dilaksanakan, nih.

Karena tujuan dari upacara adat ini adalah sebagai ungkapan syukur dan sebagai bentuk doa, ada berbagai ritual keagamaan dan sesajen yang diberikan.

Sesajen yang disiapkan dan diberikan ada berbagai macam, seperti ancak, yang merupakan anjungan berbentuk replika perahu.

Di dalam ancak ini berisi kepala kerbau, bunga tujuh rupa, buah-buahan, makanan khas, dan berbagai sajian lainnya.

Baca Juga: Meski Sangat Beracun, Ikan Buntal di Jepang Jadi Menu Favorit, Mengapa Begitu?