Bobo.id - Indonesia memiliki Pancasila yang dijadikan sebagai dasar negara dan pandangan ideologi.
Pancasila sebagai dasar negara memiliki makna bahwa Pancasila digunakan sebagai pedoman atau dasar dalam berperilaku di kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Hal ini dituliskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea keempat, yang menuliskan bahwa Pancasila digunakan sebagai dasar pedoman dalam berbangsa dan bernegara.
Selain sebagai dasar negara, Pancasila juga menjadi ideologi atau cara pandang. Ini artinya, Pancasila digunakan sebagai dasar sistem kenegaraan di Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi juga berarti bahwa Pancasila menjadi cita-cita untuk seluruh warga negara Indonesia dalam kehidupan bernegara.
Baca Juga: Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka dan Penjelasannya
Setiap Sila pada Pancasila Memiliki Lambang yang Berbeda
Sesuai namanya, Pancasila berarti ada panca atau lima sila di dalamnya. Setiap sila memiliki pandangan hidup yang berbeda dan dilambangkan dengan benda yang berbeda.
Lima benda yang melambangkan setiap sila pada Pancasila ini digambarkan pada perisai yang ada pada burung garuda, yang merupakan lambang negara Indonesia.
Cari tahu makna setiap lambang pada lima sila yang menjadi dasar negara kita, yuk!
Sila Pertama: Ketuhanan yang Maha Esa - Bintang
Sila pertama yang berbunyi 'Ketuhanan yang Maha Esa' dilambangkan dengan bentuk bintang dengan perisai hitam di belakangnya.
Bintang emas ini diartikan sebagai cahaya kerohanian bagi setiap manusia.
Sedangkan latar belakang berwarna hitam melambangkan warna alam atau warna asli yang menunjukkan bahwa Tuhan sebagai sumber dari segala sesuatu dan sudah ada sebelum segala sesuatu di dunia ini ada.
Kita bisa menerapkan sila pertama dengan cara melakukan beberapa hal, contohnya:
- Beribadah sesuai dengan kepercayaan yang dianut.
- Menghargai orang lain yang agamanya berbeda dengan kita.
- Tolong menolong, meski memiliki agama yang berbeda.
Baca Juga: Membaca Itu Asyik dan Punya Banyak Manfaat, Cari Tahu di Video Ini!
Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab - Rantai
Rantai merupakan makna dari sila kedua yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Gambar rantai yang disusun atas gelang-gelang kecil ini menandakan hubungan manusia satu sama lain yang saling membantu.
Rantai yang terdapat pada sila kedua ini terdiri atas mata rantai berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling terkait membentuk lingkaran.
Baca Juga: Ketahui Pesona di Balik Eceng Gondok yang Jadi Kerajinan di Video Ini
Mata rantai segi empat melambangkan laki-laki dan lingkaran melambangkan perempuan.
Nah, maka dari itu kita sesama manusia harus saling membantu satu sama lain.
Kita bisa menerapkan sila kedua dengan melakukan hal-hal di bawah ini:
- Tidak membeda-bedakan orang yang ada di sekitar kita.
- Saling membantu, misalnya melakukan kerja bakti atau memberi bantuan pada korban bencana alam.
Sila Ketiga: Persatuan Indonesia - Pohon Beringin
Pohon beringin ini melambangkan sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia.
Pohon beringin ini memiliki akar tunggal panjang yang menunjang pohon besar ini tumbuh.
Akar ini rumbuh sampai ke dalam tanah dan menggambarkan kesatuan dan persatuan Indonesia.
Pohon beringin juga memiliki akar yang menjalar di mana-mana yang melambangkan sebagai negara kesatuan yang memiliki latar belakang budaya yang bermacam-macam.
Baca Juga: Kaus Tie Dye, Kerajinan dari Teknik Seni Tekstil yang Populer pada Tahun 1960-an
Sila ketiga ini bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan melakukan hal ini:
- Mencintai negara Indonesia dengan cara menjaga warisan budaya yang ada.
- Menjaga hubungan baik dengan teman-teman satu negara, meski beda suku, agama, dan bahasa.
Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan - Banteng
Sila keempat yang berbunyi 'Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan' dilambangkan dengan banteng,
Banteng digunakan karena banteng merupakan hewan sosial yang suka berkumpul.
Seperti halnya musyawarah, yakni orang-orang berdiskusi dan berkumpul.
Baca Juga: Polusi Air Bisa Menyebabkan 6 Hal Buruk Ini, Kematian Makhluk Hidup Hingga Bencana Alam
Kita bisa menerapkan sila keempat dengan melakukan beberapa hal, misalnya:
- Menyelesaikan masalah dengan musyawarah.
- Tidak memaksakan kehendak kita saat bermusyawarah.
- Menerima hasil musyawarah dengan lapang dada.
Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia - Padi dan Kapas
Pada sila terakhir atau kelima yang berbunyi 'Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia' dilambangkan dengan dua benda, yaitu padi dan kapas.
Kapas dan padi melambangkan pangan dan sandang yang merupakan kebutuhan pokok semua rakyat Indonesia tanpa melihat status atau kedudukan.
Padi atau beras melambangkan makanan pokok masyarakat Indonesia yang biasa dikonsumsi sehari-hari. Bisa dikatakan bahwa padi merupakan sumber kehidupan.
Baca Juga: Baik untuk Ingatan dan Tulang, Hingga Menurunkan Risiko Kanker, Ini Manfaat Mengonsumsi Kembang Kol
Kemudian kapas adalah salah satu bahan utama dalam pembuatan pakaian.
Jika kebutuhan pangan dan sandang rakyat terpenuhi dengan baik, maka Indonesia sudah bisa dikatakan sebagai negara yang makmur.
(Penulis: Felixia Amanda, Sarah Nafisah, Tyas Wening)
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Yuk, lihat video ini juga!