Mengapa Minuman Manis Terasa Tawar Setelah Kita Makan Manis?

By Eva Jessica, Senin, 8 Juni 2020 | 15:00 WIB
Ilustrasi Makanan Manis (MaxPixel's contributors)

Misalnya, lidah akan mengirim sinyal jika rangsangan mencapai angka 5. Jika kurang dari itu, lidah dan otak tidak akan memproses rasa yang kita terima.

Menariknya lagi, batas ini bisa semakin tinggi jika digunakan untuk mengirim sinyal rangsang yang sama terus-menerus.

Itulah yang terjadi pada tubuh kita. Kue yang kita makan mungkin memiliki kadar gula yang tinggi, sehingga lidah dan otak kita terbiasa dengan rasa manis itu.

Lalu, ketika kita mulai minum teh yang kadar gulanya tidak sebanyak kue, lidah dan otak kita tidak akan merespon rasa itu.

Namun, jika kadar gula di minuman kita lebih tinggi dari yang ada di kue, kita pasti bisa merasakan manisnya.

Bisa Terus Naik

Meski begitu, ambang batas rangsangan bisa kembali turun jika kita menggunakan lidah kita untuk mengecap rasa yang berbeda, misalnya asam.

Sebab, ketika kita mengecap rasa yang berbeda, lidah dan otak kita akan mengalihkan fokus dari rangsangan yang sebelumnya sama, ke rangsangan yang sangat berbeda.

Karena ambang batas rangsangan ini bisa terus naik jika digunakan, artinya kita harus mengendalikan seluruh makanan kita.