Bobo.id – Bayangkan jika siklus air terganggu atau bahkan terhenti, teman-teman. Wah, pasti ketersediaan air di Bumi juga semakin menipis.
Karenanya, sebagai manusia kita harus menjaga kelestarian air. Kegiatan manusia ada yang berdampak positif dan ada yang berdampak negatif terhadap kelestarian air.
Ayo, ketahui apa saja kegiatan manusia yang berdampak positif dan yang berdampak negatif terhadap kelestarian air!
Kegiatan yang Berdampak Positif pada Kelestarian Air
1. Pembuatan Daerah Resapan Air
Salah satu kegiatan manusia yang berdampak positif pada kelestarian air adalah pembuatan daerah resapan air, teman-teman.
Air tanah biasanya lebih jernih dibandingkan dengan air yang ada di pemukaan Bumi.
Sebabnya, air tanah sudah melewati proses “penyaringan” oleh lapisan tanah yang dilewatinya, juga perakaran tumbuhan.
Karenanya, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga ketersediaan air tanah adalah membuat daerah resapan air ini, teman-teman.
Baca Juga: Yuk, Kita Jaga Kelestarian Pesisir Laut dengan Menabur Bibit Mangrove!
2. Reboisasi
Kegiatan positif lainnya bagi kelestarian air adalah reboisasi.
Siapa yang sudah tahu apa itu reboisasi? Yap, reboisasi adalah penanaman kembali lahan atau hutan yang gundul
Reboisasi juga disebut penghijauan kembali. Bagaimana reboisasi membantu kelestarian air, ya?
Rupanya, dengan adanya reboisasi, maka aka nada semakin banyak akar tanaman yang dapat menyimpan cadangan air tanah.
Kegiatan yang Berdampak Negatif pada Kelestarian Air
1. Penebangan Hutan
Menebang pohon-pohon di hutan menyebabkan hutan gundul dan tanah jadi tandus.
Hutan gundul itu bisa menyebabkan terjadinya banjir, karena tidak ada akar yang menahan air.
2. Pencemaran Air Laut
Air laut bukan hanya dicemari oleh sampah, tapi juga tercemar oleh tumpahan minyak dari proses pengeboran minyak di laut.
Ternyata, tumpahan minyak yang ada di laut bisa menghambat proses penguapan.
Jika proses itu terhambat, maka jumlah uap air yang membentuk awan di atmosfer pun berkurang jumlahnya.
Sehingga, hujan yang turun juga semakin sedikit.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Menjaga Kelestarian Planet Kita
3. Pembangunan Daerah Perkotaan
Di kota, pembangunan rumah, gedung, dan jalanan membuat lahan hijau semakin sempit.
Padahal, lahan hijau berfungsi sebagai tempat penyerapan air hujan. Ini bisa menganggu siklus air, lo.
4. Aktivitas Kendaraan dan Pabrik
Kendaraan yang digunakan manusia dan aktivitas mesin di pabrik menghasilkan gas sisa. Gas itu mengandung beberapa senyawa racun seperti gas karbon dioksisa, timbal, kabon monoksida, juga kabut karbon.
Jika uap air bercampur dengan gas-gas itu, maka akan membentuk asam, sehingga berpotensi membuat hujan asam.
5. Pencemaran
Di bidang pertanian, penggunaan pestisida yang berlebihan pada tanaman, rupanya juga bisa memengaruhi air.
Sebabnya, penggunaan pestisida yang berlebihan pada tanaman bisa berkontribusi membuat air tercemar senyawa kimia.
Pencemaran air juga bisa terjadi akibat pembuangan limbah pabrik yang tidak diolah.
Baca Juga: Sejak Kecil, Kita Diminta untuk Ikut Melestarikan Alam, Apa Tujuannya?
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com