Pernah Dianggap Punah, Burung dari Selandia Baru Ini Tak Bisa Terbang Meski Punya Sayap

By Eva Jessica, Kamis, 4 Juni 2020 | 12:00 WIB
Burung Takahe (Wikimedia Commons/Ashleigh Thompson)

Mengalami Perpindahan Habitat

Ketika pertama kali ditemukan, burung takahe terlihat tinggal di padang rumput Pegunungan Alpen.

Sebenarnya, ini bukanlah habitat asli burung takahe. Habitat asli burung takahe adalah di rawa.

Namun, karena banyak rawa yang berubah menjadi lahan pertanian, akhirnya burung-burung ini mencari habitat baru.

Hilangnya habitat inilah yang dianggap menyebabkan punahnya burung takahe saat itu.

Selain itu, tubuh burung takahe juga harus melalui beberapa fase hingga akhirnya benar-benar menjadi burung dewasa.

Akibatnya, reproduksi burung ini tergolong lambat dibandingkan burung-burung lain. Ini juga dianggap sebagai penyebab hampir punahnya burung ini.

O iya, sebenarnya ada dua jenis burung takahe, lo. Yang pertama adalah burung takahe Pulau Selatan yang saat ini kita bahas.

Yang kedua adalah burung takahe Pulau Utara (Porphyrio mantelli) yang sudah punah dan hanya bisa diketahui dari fosilnya saja.

Burung takahe dari Pulau Utara memiliki tubuh yang lebih tinggi dan ramping.

Kini jenis burung takahe di Selandia Baru sudah semakin banyak.

Burung-burung ini juga mulai diperkenalkan pada habitat baru, yakni di Taman Nasional Kahurangi agar tetap bisa bertahan hidup.

Baca Juga: Burung Manyar Sering Membangun Sarang Unik, Ada Sarang yang Beratnya Capai 1 Ton!

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com