Sala adalah nama sebenarnya dari Solo. Dalam pengucapan kata dalam bahasa Jawa, huruf "a" memang dibaca hampir menyerupai huruf "o".
Dulu, Sala adalah sebuah desa yang banyak ditumbuhi tanaman sejenis pinus.
Dalam Serat Babad Sengkala, tanaman itu disebut dengan tanaman sala.
Desa Sala semakin maju setelah Keraton Kasunanan memindahkan lokasi kerajaannya ke sana. Sebelumnya, Keraton Kasunanan berada di wilayah yang saat ini adalah wilayah Kartasura.
Berpindahnya Keraton Kartasura ke Sala
Pada zaman penjajahan Belanda, etnis Tionghoa di Batavia mulai ditindas oleh VOC. Mereka pun melarikan diri ke wilayah Jawa Tengah, termasuk ke wilayah Keraton Kartasura.
Saat itu, Keraton Kartasura memiliki memiliki hubungan yang baik dengan Belanda.
Kemudian terjadilah pemberontakan etnis Tionghoa yang dipimpin oleh Sunan Kuning pada Keraton Kartasura.
Pemimpin Keraton Kartasura saat itu, Pakubuwono II, memerintahkan abdi-abdinya untuk mencari wilayah baru dan memindahkan kekerajaan.
Para abdi dalem pun menemukan tiga lokasi untuk pemerintahan baru, yaitu Desa Sala, Desa Kadipolo, dan Desa Sana Sewu.
Baca Juga: Mi Ketoprak Asal Solo Berbeda dari Ketoprak Jakarta, Pernah Coba?