Mata Manusia Bisa Berkedip 20.000 Kali Sehari, Tapi Mengapa Kita Jarang Menyadari Saat Sedang Berkedip?

By Avisena Ashari, Selasa, 30 Juni 2020 | 16:28 WIB
Ilustrasi anak memejamkan mata (DMYTRO SHEREMETA / Designed by Freepik)

Misalnya, ada penelitian yang menyebutkan bahwa seseorang yang sedang membaca cenderung berkedip di akhir kalimat. Kemudian saat seseorang mendengarkan orang lain bicara, biasanya ia berkedip saat orang yang berbicara mengambil jeda.

Kemudian, sekelompok orang yang sedang menonton video cenderung berkedip di waktu yang sama juga.

Mengapa Kita Tidak Menyadari Kedipan Meski Sering Melakukannya?

Peneliti di Universitas Illinois mempelajari mengapa kita sering tidak merasa ada yang berubah meski mata kita sempat menutup saat berkedip.

Mereka meminta 16 siswa dengan penglihatan normal untuk mengikuti sebuah tes.

Dalam tes ini, sebuah gambar huruf A ditembakkan pada layar dan sebuah palet mata merekam gerakan mata yang berkedip.

Para siswa diminta untuk menghitung berapa lama waktu gambar tersebut muncul di layar ketika mereka berkedip, dan tidak berkedip.

Berdasarkan penelitian sebelumnya, ilmuwan membuat dugaan kalau memori kita ikut bekerja dalam hal ini, teman-teman.

Jadi, ada dua kemungkinan, yang pertama, kita masih menyimpan memori penglihatan kita sebelum berkedip.

Kemudian yang kedua, kita memperbarui gambar di awal berkedip, sehingga mengisi gambar yang hilang saat berkedip.

Nah, penelitian di Universitas Illinois justru mengatakan hal yang lain, nih.

Baca Juga: Stop Tidur Terlalu Malam! Dampaknya Memengaruhi Otak, Jantung, Paru-Paru, Hidung, dan Mata